Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Wednesday, September 4, 2013

Aku Wedi Karo Bojomu !

Secara kebetulan saya menemukan satu lagu yang agaknya cukup populer di antara penggemar dangdut di Ngawi – Jawatimur. Sebagian syairnya kurang lebih sbb: Salahkah bila aku mencintaimu, sebab kamu pun mencintaiku. Tapi aku wedi karo bojomu. Pinginku sms-san, aku wedi karo bojomu. Pinginku telfon-telfonan, aku wedi karo bojomu. Pinginku ketemuan, aku wedi karo bojomu, Pinginku bilang sayang, aku wedi karo bojomu. Syair lagu yang gila, tetapi perlu dipahami sebagai gejala perubahan nilai-nilai moral dan norma masyarakat kearah yang negatif. Memang sejak jaman purba ada perselingkuhan, tetapi ada perbedaan yang besar dengan yang terjadi sekarang. Dulu orang berusaha untuk menghindari perselingkuhan dan ada rasa malu untuk berselingkuh. Akibatnya meskipun orang dulu dan sekarang sama banyaknya yang hatinya tertarik untuk berselingkuh, banyak orang  jaman dulu yang tidak melaksanakan keinginannya untuk berselingkuh. Jaman sekarang, orang menganggap berselingkuh itu wajar, mengkhianati pasangan hidup itu bukan masalah besar, bahkan ada cukup banyak orang yang justru sengaja mencari kesempatan  untuk berselingkuh. Dulu orang Kristen memperhatikan firman/ perintah Tuhan  untuk setia sampai mati terhadap seorang pasangan hidup dan hidup dalam kebenaran. Sayang sekali, sekarang banyak orang Kristen yang ikut hanyut dalam norma moral kontemporer membiarkan terjadinya ketidak setiaan dalam keluarga. Tapi yang benar adalah: Tuhan Yesus tidak berubah – janjiNya, kuasaNya, perintahNya, norma kebenaran dan kekudusanNya, dulu sekarang dan selamanya, termasuk juga firmanNya/ perintahNya sebagai berikut ini : "Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus," 1 Tesalonika 4 : 4 - 7. (*JP)

No comments:

Post a Comment