"Karena iman Henokh terangkat supaya ia tidak mengalami kematian dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian bahwa ia berkenan kepada Allah" Ibrani 11: 6;
"Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, ........ Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah," Kejadian 5: 21- 24
Pernahkah saudara menyadari, bahwa tingkat kepercayaanmu
terhadap seseorang yang menentukan seberapa akrab saudara bisa bergaul dengan
orang tersebut? Secara umum orang berpendapat bahwa pernikahan haruslah
didasarkan oleh “cinta”. Tetapi cinta saja tidak cukup untuk membangun
pernikahan yang baik. Seorang laki-laki dan seorang perempuan yang mengambil keputusan untuk menjadi suami isteri, seharusnya keduanya saling
mempercayai. Dan hasilnya adalah keduanya bergaul akrab dan bahagia selama
mereka bisa memelihara tingkat kepercayaan yang mereka miliki di hari
pernikahan mereka. Sayangnya ada banyak orang mengambil keputusan pernikahan
karena berbagai alasan yang lain, misalnya kekayaan, pangkat, ras y.i.
perkawinan yang dibangun atas dasar apa keuntungan yang saya dapatkan melalui
perkawinan ini. Perkawinan seperti ini menyebabkan pasangan suami isteri tsb
tidak bisa bergaul akrab, selalu penuh perhitungan satu sama lain dan berakhir
dengan ketidak bahagiaan.
Tahukah sdr, bahwa hubungan Tuhan dengan umatNya
selalu digambarkan sebagai hubungan perkawinan? Perhatikan tokoh yang menjadi contoh hari ini.
Henokh bergaul akrab dengan Tuhan dan pada akhirnya Tuhan mengambil keputusan
untuk hidup serumah dengan Henokh, karena iman (kepercayaan) Henokh kepadanya.
Jadi, Iman menyebabkan orang bergaul akrab dengan Tuhan.
No comments:
Post a Comment