Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Tuesday, September 10, 2013

Iman menyebabkan terjadi mujizat untuk mewujudkan kehendak Tuhan

"Karena iman maka Abraham tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanuya telah dikatakan: "Keturunan yang bersal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." Karena ia (Abraham) berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali." Ibrani 11 : 17 – 19

Kita tidak menyukai pencobaan, tetapi pencobaan adalah unsur vital untuk membuktikan kemurnian iman seseorang. Abraham, bapa orang beriman pun dicobai. Tuhan memerintahkan Abraham untuk mempersembahkan Ishak, anak yang dijanjikan Tuhan untuk membuat keturunan Abraham menjadi bangsa yang besar. Masalahnya adalah mempersembahkan Ishak, berarti menjadikan Ishak korban bakaran di atas mezbah, untuk itu Ishak harus mati lebih dulu padahal Ishak saat itu masih anak-anak, belum punya keturunan. Dengan mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran, berarti keturunan Abraham terputus dan janji Tuhan tentang bangsa yang besar tidak akan terwujud. Perintah Tuhan ini benar-benar satu pencobaan, karena sepertinya perintah Tuhan untuk mempersembahkan Ishak bertentangan dengan janji Tuhan bahwa dari Ishaklah Abraham mendapat keturunan yang menjadi bangsa umat pilihan Tuhan. Dalam situasi seperti itu umumnya orang akan menarik kesimpulan Tuhan tidak mungkin memberikan perintah yang bertentangan, karena itu pastilah salah satu perintah itu bukan dari Tuhan. Kalau saya orang itu, pastilah saya bilang yang salah adalah perintah untuk mempersembahkan Ishak; itu bukan perintah Tuhan sebab bertentangan dengan janjiNya.
Iman menyebabkan orang bergaul dengan Tuhan, Abraham saat itu paling sedikit sudah 35 tahun bersahabat dengan Tuhan, maka dia mengenal karakter Tuhan dengan sungguh-sungguh. Dia benar-benar mempercayai bahwa Tuhan pasti menggenapi janjiNya melalui Ishak. Karena itu dia berpikir, kalau pun Ishak harus mati sebagai korban bakaran, maka Tuhan pasti membangkitkannya dari kematian (Ibrani 11: 19). Imannya membuat dia berani melihat adanya mujizat, d.h.i. kebangkitan Ishak, berarti Ishak tetap hidup untuk menggenapi janji Tuhan padanya.


Iman menyebabkan terjadi mujizat untuk mewujudkan kehendak Tuhan.

No comments:

Post a Comment