Yerusalem sedang dikepung rapat oleh tentara Babel,
kekalahan sudah di depan mata. Dalam keadaan terdesak tanpa harapan itu, Raja Zedekia mengajak seluruh penduduk Yerusalem
membuat perjanjian untuk melaksanakan firman Tuhan, khususnya dalam
melaksanakan perintah Tuhan tentang budak Ibrani, y.i. Bila ada orang Israel
menjadi budak dari sesama orang Israel, maka pada tahun ke 7, budak itu harus
dimerdekakan (Raja Zedekia mengikat perjanjian dengan segenap rakyat .... supaya setiap orang melepaskan budaknya bangsa Ibrani .... sehingga tidak ada seorangpun lagi yang memperbudak seorang Yehuda saudaranya .... Orang-orang itu menyetujui, lalu melepaskan mereka - Yeremia 34: 8 - 10). Keputusan mereka itu berkenan di hadirat Tuhan, sehingga Tuhan
menggerakkan hati raja Nebukadnezar untuk menarik mundur tentaranya dari
Yerusalem. Zedekia dan seluruh bangsanya menarik nafas lega. Sayangnya, mereka
dalam kelegaan itu bukannya bersyukur kepada Tuhan dan selanjutnya hidup dalam
kebenaran, tetapi mereka justru menyesali keputusan perjanjian mereka untuk
membebaskan budak-budak mereka. Karena itu setiap orang menangkap kembali
budak-budak yang telah mereka merdekakan (Tetapi sesudah itu mereka berbalik pikiran, lalu mengambil kembali budak lelaki dan perempuan yang telah mereka lepaskan sebagai orang merdeka itu dan menundukkan mereka menjadi budak laki-laki dan perempuan lagi - Yeremia 34: 11). Akibat tindakan mereka itu, Tuhan
mencanangkan hukuman yang berat, tentera Babel kembali ke Yerusalem (Sesungguhnya demikianlah firman TUHAN, Aku memberi perintah dan membawa mereka (tentara Babel) kembali ke kota ini untuk memeranginya, merebutnya dan menghanguskannya dengan api. Aku akan membuat kota-kota Yehuda menjadi ketandusan tanpa penduduk - Yeremia 34: 22), mengepung
dan sampai akhirnya meruntuhkan Yerusalem dan membawa raja Zedekia,
keluarganya, semua pembesarnya dan penduduk Yerusalem sebagai tawanan ke Babel.
Dalam keadaan terdesak, banyak orang yang membuat nazar atau
perjanjian dengan Tuhan untuk mengorbankan sesuatu, atau untuk hidup benar dll asal / agar Tuhan mau menolongnya.
Tetapi jangan seperti orang Israel, bila Tuhan menolong, tetap laksanakan nazar
atau perjanjianmu itu dengan konsisten, maka pertolongan Tuhan dalam
kehidupanmu akan berkesinambungan. *JP
No comments:
Post a Comment