Roh Kudus Membantu Kita Berdoa
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapan. (Roma 8:26)
.
Ketika kita
sedang menghadapi pergumulan hidup yang berat seringkali kita tidak dapat
berkata-kata karena kita tidak tahu apa yang harus kita katakan atau ucapkan,
sebagaimana yang dialami oleh jemaat yang di Roma. Tapi dalam hal seperti itu
kita patut bersyukur pada Tuhan, karena Roh Kudus akan menolong kita untuk
menyampaikan setiap keluhan kita pada Tuhan ( Roma 8:26). Dan janji pertolongan
ini diberikan bagi setiap orang percaya. Berdoa merupakan pekerjaan yang tidak
mudah! Saat kita menghadapi masalah, lebih gampang bagi kita untuk langsung
berpikir dan berusaha mencari jalan keluarnya daripada kita berdoa. Akan
tetapi, berdoa merupakan suatu disiplin rohani yang amat penting bagi umat
Tuhan. Dengan berdoa, kita menyatakan ketidakberdayaan dan kebergantungan kita
kepada Tuhan. Dengan berdoa, kita belajar untuk menyesuaikan hidup kita dengan
kehendak Tuhan. Dengan berdoa, kita belajar untuk mempercayai bahwa Tuhan bisa
memakai semua keadaan dan semua peristiwa untuk menjadi kebaikan bagi kita.
Apakah kita telah membiasakan diri untuk senantiasa berdoa dalam segala
keadaan? Apakah kita telah membiasakan diri untuk mengandalkan pertolongan Roh
Kudus dalam berdoa? Saya percaya kalau kita membiasakan diri melakukannya maka
tidak ada masalah yang tidak dapat kita tanggung/menangkan karena Dia sudah
mengalahkan. *PP
Penolong Yang Lain
Aku akan minta kepada Bapa, dan IA akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya IA menyertai kamu selama-lamanya. (Yohanes 14:16)
Ayat ini merupakan janji Tuhan Yesus kepada para
muridNya yaitu untuk memberi
seorang penolong yang lain. Kata
"Penolong" berasal dari kata Yunani parakletos yang bisa berarti
"Penolong, Penghibur, Pembela, atau Seseorang yang selalu
mendampingi". Sedangkan kata "yang lain" berarti bahwa Roh Kudus
menggantikan posisi Tuhan Yesus dalam hubungan dengan murid-murid-Nya.
Keberadaan Roh Kudus sebagai pengganti posisi Tuhan
Yesus itu sangat penting bagi para murid. Pada saat para murid masih berada
bersama-sama dengan Tuhan Yesus, mereka bisa mengandalkan Tuhan Yesus dalam
menghadapi setiap permasalahan. Oleh karena itu, ketika Tuhan Yesus
meninggalkan mereka, mereka pasti kebingungan karena kehilangan pegangan,
sehingga posisi Roh Kudus sebagai pengganti posisi Tuhan Yesus itu sangat
penting. Pada masa kini, kita sudah tidak mengalami kehadiran Tuhan Yesus
secara fisik seperti yang dialami oleh para murid Tuhan Yesus waktu itu.
Sekalipun demikian, Roh Kudus yang dijanjikan bagi para murid itu juga
dijanjikan kepada kita. Bila kita merasa tidak berdaya dan tidak memiliki
kemampuan untuk melakukan hal-hal besar bagi Tuhan, ingatlah bahwa Roh Kudus
yang sama masih siap untuk mendampingi kita dan menolong kita menyelesaikan
setiap permasalahan dalam hidup kita. Kita sendiri tidak berdaya, tetapi kita
bersama dengan Roh Kudus akan membuat hal-hal yang tampak tak mungkin menjadi
mungki. Oleh karena itu hadirkanlah Roh Kudus dalam kehidupan dan pelayanan
kita! *PP
Dasar Kehidupan Rumah Tangga Yang Baik
Kolose 3:18-4:1
Kalau kita membaca di media
cetak dan nonton TV, memuat cukup banyak berita-berita tentang keluarga yang
mengalami banyak masalah, terutama tentang hal-hal yang tidak seharusnya
terjadi. Contohnya berita tentang perselingkuhan, perceraian, K.D.R.T.,
ketiadaan kejujuran, anak-anak yang melawan orang tua, dll. Sungguh hal yang
demikian memprihatinkan dan mengkhawatirkan kita semua. Kita harus menyadari
bersama bahwa ketidakberesan dalam lingkungan keluarga akan menyebabkan
kekacauan dalam kehidupan bermasyarakat dan terus menimbulkan dampak buruk yang
lebih besar dan lebih luas, termasuk dalam kehidupan berjemaat/gereja. Bagian
dari firman Tuhan yang kita baca hari ini memberikan kita dasar yang benar
untuk menciptakan suatu kehidupan keluarga yang baik dan bahagia yang diidamkan
semua orang serta yang berkenan kepada Tuhan. Kalau setiap pribadi dalam
keluarga hidup menurut patokan kebenaran ini maka dapat dipastikan akan
terwujud keluarga yang bahagia dan setiap masalah yang ada akan mudah diatasi.
Jadi dapat dikatakan bahwa kalau dalam keluarga tidak ada kebahagiaan, tidak
ada damai, adalah akibat dari kehidupan yang tidak takut akan Tuhan dan tidak
menuruti kehendak Tuhan. Banyak keluarga orang kristen hancur karena
masing-masing anggotanya hidup menurut maunya sendiri dan mementingkan diri
sendiri; pasti tidak bahagia. Oleh karena itu marilah kita hidup (suami-isteri)
menurut ajaran Tuhan dan mengajar anak-anak kita untuk hidup takut akan Tuhan.
Jangan pernah mendasarkan kehidupan rumah tangga anda menurut hikmat dunia dan
teori nenek moyang, melainkan menurut firman Tuhan. *Tt
Binasa Karena Tidak Percaya
Yeremia
44:1-30
Thema
tersebut di atas adalah suatu ungkapan yang tepat pada bagian firman Tuhan ini.
Orang Yehuda dan penduduk Yerusalem mengalami kehancuran dan kotanya menjadi
reruntuhan sebagai akibat perbuatan dosa yang mereka lakukan dan karena
tidakmempercayai firman Tuhan yang mereka dengarkan. Sejumlah orang yang
tersisa yang melarikan diri dan mengungsi ke Mesir, padahal berkali-kali Tuhan
melarang mereka agar tidak mengungsi ke Mesir, tetap saja tidak percaya akan
firman Tuhan yang disampaikan melalui nabi Yeremia dengan terus mengeraskan
hati dan terus beribadah dan mempersembahkan kurban kepada allah asing yang
sebetulnya bukan Allah. Perhatikan perkataan mereka ini yang menunjukkan betapa
mereka tidak mau percaya dan mengeraskan hati, ayat 15-19. Oleh karena mereka
tidak mau bertobat dan tegar tengkuk maka kebinasaan atas mereka tidak
terelakkan lagi (ay.25-27). Hal ini adalah menjadi peringatan yang sangat
serius bagi kita umat perjanjian baru agar tidak bersikap seperti umat Allah
yang kita baca pada bagian firman Tuhan ini. Sebab sekalipun kita adalah umat
Allah perjanjian baru, namun hidup memberontak kepada Tuhan dengan hati tidak
percaya, tidak taat dan tidak menuruti friman-Nya, maka pasti dihukum. Tidak
ada kebahagiaan dan tidak ada kehidupan bagi setiap orang yang tidak percaya
dan yang memberontak kepada Tuhan sekalipun kelihatannya semua berjalan baik,
namun akhirnya pasti binasa. Penting sekali kita mengoreksi hati kita dan
perbuatan kita apakah seturut dengan firman dan kehendak Tuhan atau tidak. Kalau
belum kita harus memperbaiki diri/bertobat. *Tt
No comments:
Post a Comment