Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Wednesday, May 15, 2013

Roh Kudus Membantu Kita Berdoa


Roh Kudus Membantu Kita Berdoa
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapan. (Roma 8:26)
.
Ketika kita sedang menghadapi pergumulan hidup yang berat seringkali kita tidak dapat berkata-kata karena kita tidak tahu apa yang harus kita katakan atau ucapkan, sebagaimana yang dialami oleh jemaat yang di Roma. Tapi dalam hal seperti itu kita patut bersyukur pada Tuhan, karena Roh Kudus akan menolong kita untuk menyampaikan setiap keluhan kita pada Tuhan ( Roma 8:26). Dan janji pertolongan ini diberikan bagi setiap orang percaya. Berdoa merupakan pekerjaan yang tidak mudah! Saat kita menghadapi masalah, lebih gampang bagi kita untuk langsung berpikir dan berusaha mencari jalan keluarnya daripada kita berdoa. Akan tetapi, berdoa merupakan suatu disiplin rohani yang amat penting bagi umat Tuhan. Dengan berdoa, kita menyatakan ketidakberdayaan dan kebergantungan kita kepada Tuhan. Dengan berdoa, kita belajar untuk menyesuaikan hidup kita dengan kehendak Tuhan. Dengan berdoa, kita belajar untuk mempercayai bahwa Tuhan bisa memakai semua keadaan dan semua peristiwa untuk menjadi kebaikan bagi kita. Apakah kita telah membiasakan diri untuk senantiasa berdoa dalam segala keadaan? Apakah kita telah membiasakan diri untuk mengandalkan pertolongan Roh Kudus dalam berdoa? Saya percaya kalau kita membiasakan diri melakukannya maka tidak ada masalah yang tidak dapat kita tanggung/menangkan karena Dia sudah mengalahkan. *PP
Penolong Yang Lain
Aku akan minta kepada Bapa, dan IA akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya IA menyertai kamu selama-lamanya. (Yohanes 14:16)

Ayat ini merupakan janji Tuhan Yesus kepada para muridNya yaitu untuk memberi  seorang  penolong yang lain. Kata "Penolong" berasal dari kata Yunani parakletos yang bisa berarti "Penolong, Penghibur, Pembela, atau Seseorang yang selalu mendampingi". Sedangkan kata "yang lain" berarti bahwa Roh Kudus menggantikan posisi Tuhan Yesus dalam hubungan dengan murid-murid-Nya.
Keberadaan Roh Kudus sebagai pengganti posisi Tuhan Yesus itu sangat penting bagi para murid. Pada saat para murid masih berada bersama-sama dengan Tuhan Yesus, mereka bisa mengandalkan Tuhan Yesus dalam menghadapi setiap permasalahan. Oleh karena itu, ketika Tuhan Yesus meninggalkan mereka, mereka pasti kebingungan karena kehilangan pegangan, sehingga posisi Roh Kudus sebagai pengganti posisi Tuhan Yesus itu sangat penting. Pada masa kini, kita sudah tidak mengalami kehadiran Tuhan Yesus secara fisik seperti yang dialami oleh para murid Tuhan Yesus waktu itu. Sekalipun demikian, Roh Kudus yang dijanjikan bagi para murid itu juga dijanjikan kepada kita. Bila kita merasa tidak berdaya dan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal besar bagi Tuhan, ingatlah bahwa Roh Kudus yang sama masih siap untuk mendampingi kita dan menolong kita menyelesaikan setiap permasalahan dalam hidup kita. Kita sendiri tidak berdaya, tetapi kita bersama dengan Roh Kudus akan membuat hal-hal yang tampak tak mungkin menjadi mungki. Oleh karena itu hadirkanlah Roh Kudus dalam kehidupan dan pelayanan kita! *PP

Dasar Kehidupan Rumah Tangga Yang Baik
Kolose 3:18-4:1   

Kalau kita membaca di media cetak dan nonton TV, memuat cukup banyak berita-berita tentang keluarga yang mengalami banyak masalah, terutama tentang hal-hal yang tidak seharusnya terjadi. Contohnya berita tentang perselingkuhan, perceraian, K.D.R.T., ketiadaan kejujuran, anak-anak yang melawan orang tua, dll. Sungguh hal yang demikian memprihatinkan dan mengkhawatirkan kita semua. Kita harus menyadari bersama bahwa ketidakberesan dalam lingkungan keluarga akan menyebabkan kekacauan dalam kehidupan bermasyarakat dan terus menimbulkan dampak buruk yang lebih besar dan lebih luas, termasuk dalam kehidupan berjemaat/gereja. Bagian dari firman Tuhan yang kita baca hari ini memberikan kita dasar yang benar untuk menciptakan suatu kehidupan keluarga yang baik dan bahagia yang diidamkan semua orang serta yang berkenan kepada Tuhan. Kalau setiap pribadi dalam keluarga hidup menurut patokan kebenaran ini maka dapat dipastikan akan terwujud keluarga yang bahagia dan setiap masalah yang ada akan mudah diatasi. Jadi dapat dikatakan bahwa kalau dalam keluarga tidak ada kebahagiaan, tidak ada damai, adalah akibat dari kehidupan yang tidak takut akan Tuhan dan tidak menuruti kehendak Tuhan. Banyak keluarga orang kristen hancur karena masing-masing anggotanya hidup menurut maunya sendiri dan mementingkan diri sendiri; pasti tidak bahagia. Oleh karena itu marilah kita hidup (suami-isteri) menurut ajaran Tuhan dan mengajar anak-anak kita untuk hidup takut akan Tuhan. Jangan pernah mendasarkan kehidupan rumah tangga anda menurut hikmat dunia dan teori nenek moyang, melainkan menurut firman Tuhan. *Tt
Binasa Karena Tidak Percaya
Yeremia 44:1-30

Thema tersebut di atas adalah suatu ungkapan yang tepat pada bagian firman Tuhan ini. Orang Yehuda dan penduduk Yerusalem mengalami kehancuran dan kotanya menjadi reruntuhan sebagai akibat perbuatan dosa yang mereka lakukan dan karena tidakmempercayai firman Tuhan yang mereka dengarkan. Sejumlah orang yang tersisa yang melarikan diri dan mengungsi ke Mesir, padahal berkali-kali Tuhan melarang mereka agar tidak mengungsi ke Mesir, tetap saja tidak percaya akan firman Tuhan yang disampaikan melalui nabi Yeremia dengan terus mengeraskan hati dan terus beribadah dan mempersembahkan kurban kepada allah asing yang sebetulnya bukan Allah. Perhatikan perkataan mereka ini yang menunjukkan betapa mereka tidak mau percaya dan mengeraskan hati, ayat 15-19. Oleh karena mereka tidak mau bertobat dan tegar tengkuk maka kebinasaan atas mereka tidak terelakkan lagi (ay.25-27). Hal ini adalah menjadi peringatan yang sangat serius bagi kita umat perjanjian baru agar tidak bersikap seperti umat Allah yang kita baca pada bagian firman Tuhan ini. Sebab sekalipun kita adalah umat Allah perjanjian baru, namun hidup memberontak kepada Tuhan dengan hati tidak percaya, tidak taat dan tidak menuruti friman-Nya, maka pasti dihukum. Tidak ada kebahagiaan dan tidak ada kehidupan bagi setiap orang yang tidak percaya dan yang memberontak kepada Tuhan sekalipun kelihatannya semua berjalan baik, namun akhirnya pasti binasa. Penting sekali kita mengoreksi hati kita dan perbuatan kita apakah seturut dengan firman dan kehendak Tuhan atau tidak. Kalau belum kita harus memperbaiki diri/bertobat.  *Tt

No comments:

Post a Comment