Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Wednesday, May 8, 2013

RENDAH HATI

"..... Belajarlah pada-Ku, karena Aku ........ rendah hati ....." (Matius 11: 29)

Di mana-mana kita bisa menjumpai orang yang rendah diri, tetapi jarang sekali kita berjumpa dengan orang yang rendah hati. Rendah diri (minder) bukan rendah hati. Hati orang yang "rendah diri" dikuasai pendapatnya sendiri, bahwa dirinya kurang dibandingkan dengan orang lain, misalnya kurang kaya, kurang pandai, kurang cantik, dan bisa semilyar kurang lainnya dibandingkan dengan orang. Karena merasa kurang, dia merasa orang lain menyepelekan atau merendahkan dirinya. Akibatnya orang yang rendah diri selalu gampang tersinggung. Dalam hatinya dia ingin semua orang memperhatikan dirinya, tetapi dipihak lain dia dihantui perasaan bahwa orang lain selalu memperhatikan kekurangannya. Rendah diri bersumber dari hati yang tidak bisa menerima dan tidak bisa bersyukur dengan keadaannya sendiri. Orang yang rendah diri, sebenarnya iri hati terhadap keberhasilan atau kelebihan orang lain. Orang yang rendah diri sebenarnya suka bersaing dan selalu merasa kalah dalam persaingannya melawan orang lain. Pada hakekatnya, rendah diri adalah dosa. Sebenarnya tidak ada alasan yang menyebabkan orang merasa lebih rendah dari orang lain, karena Tuhan berfirman bahwa setiap orang diciptakan dalam peta dan gambar Tuhan sendiri. Dengan kata lain semua orang diciptakan sama mulia dan sama derajatnya.
Rendah hati adalah satu sikap hidup di mana orang secara sadar dan suka rela dengan tidak memperhitungkan keadaan atau status dirinya sendiri selalu menganggap dan menerima orang lain sebagai lebih dari dirinya sendiri. Orang yang rendah hati memandang pada Tuhan Yesus sebagai teladan  hidupnya, dia tidak memandang atau membandingkan dirinya dengan orang lain. Karena itu orang yang rendah hati bisa menerima dan bersyukur dengan keadaan dirinya sendiri, bersyukur atas segala berkat, kelebihan dan keberhasilan orang lain.Orang yang rendah hati tidak mudah tersinggung. Orang yang rendah hati memperhatikan dan mempedulikan orang lain, seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus begitu memperhatikan dan mempedulikan kita, sehingga DIA rela mengorbankan segala-galanya untuk kebaikan kita. Rendah hati adalah perintah Tuhan dan kita harus mempelajarinya dari kehidupan Tuhan Yesus sendiri. 
Tuhan mempedulikan kehidupan orang yang rendah hati, "IA membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan IA mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati." (Mazmur 25: 9). Artinya:
1. "IA membimbing orang yang rendah hati menurut hukum." Hukum diberikan agar kehidupan menjadi teratur dan baik. Maka bila Ia membimbing orang yang rendah hati menurut hukum, kehidupan orang yang rendah hati adalah kehdiupan yang teratur bukan amburadul.
2. "IA mengajarkan jalanNya kepada orang yang rendah hati." Orang hidup adalah orang yang mengadakan perjalanan di wilayah yang belum pernah dilaluinya. Karena itu, kita memerlukan petunjuk jalan dan bimbingan agar selamat dan tidak tersesat dalam perjalanan hidup ini. Hanya Tuhan yang sudah melewati semua jalan hidup yang harus kita lalui. Jadi hanya Tuhan yang bisa memberikan bimbingan dengan tepat. Bila "IA mengajarkan jalanNya kepada orang yang rendah hati," akibatnya adalah orang yang rendah hati tidak akan tersesat dan pasti selamat dalam perjalanan hidupnyta.
3. Orang yang rendah hati diberkati. Dalam Mazmur 37: 11 dituliskan "Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah."
Karena itu: Jangan rendah diri, tetapi marilah kita belajar kerendahan hati dari Tuhan Yesus, maka hidup kita akan tenang."

No comments:

Post a Comment