Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun (Kejadian 8: 1)
“Tekanan
terbesar terhadap seorang yang sedang berada dalam penderitaan (masalah,
pencobaan, aniaya dll) adalah pikiran bahwa dia ditinggalkan sendiri oleh
teman-teman, sahabat, saudara dan gerejanya. Tetapi 2 Korintus 6: 10 mengatakan:
Meski pun kita tidak memiliki apa pun,
tetapi sebenarnya memiliki segala sesuatu. Aku tidak miskin dan tidak
dilupakan. Saudara pun tidak miskin, tidak pernah sendirian dan tidak pernah
dilupakan.
Sebenarnya,
Nuh adalah orang yang paling kesepian dan dilupakan di dunia. Dia hidup
sendirian ditengah dua banjir. 600 tahun pertama, dia sebagai orang benar,
hidup sendirian ditengah banjir dosa yang melanda seluruh dunia. Kemudian
diusia Nuh yang ke 600 tahun, Allah mengirimkan penghukuman, yaitu air bah yang
memusnahkan seluruh mahluk hidup di kolong langit. Sekarang, disegala penjuru
Nuh dikelilingi oleh kematian dan air. Dari jendela bahtera yang terlihat hanya
air, langit dan kesunyian, tanpa kejelasan kapan air akan surut dan kehidupan normal didaratan dapat dimulai lagi. Tetapi
Nuh tidak ditinggalkan dan tidak dilupakan oleh Allah. Allah mengingat Nuh,
maka dibuatNya Nuh ada dalam bahtera waktu air bah datang dan kemudian
dibuatNya pula air bah menjadi surut, sehingga Nuh sekeluarga bisa keluar dan
membangun kehidupan baru diatas daratan.
Mengapa
Allah mengingat Nuh? Karena Allah melihat hati Nuh dan didapati-Nya:
1. Kehidupan
Nuh yang benar (Kejadian 6: 9 -> Nuh adalah seorang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah). Ditengah-tengah banjir dosa, Nuh tetap hidup di
dalam kebenaran.
2. Komitmennya
untuk taat pada Allah (Kejadian 6: 22 -> Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya). 120 tahun lamanya (lebih lama dari umur
orang jaman sekarang), dia melakukan perintah Allah dengan tepat.
Akibatnya:
Allah mengingat Nuh dan terjadilah mjizat, harapan terwujud, segala masalah
dibereskan.
Tuhan
Yesus berkata: “Keadaan diakhir jaman adalah seperti keadaan di jaman Nuh”
(Matius 24: 25). Hiduplah dalam teladan Nuh, maka Allah mengingat saudara dan
akibatnya dalam kehidupan saudara terjadi mujizat, harapan terwujud, segala
masalah dibereskan dan diatas segalanya keselamatan bagi saudara.
Maukah
saudara? *JP
No comments:
Post a Comment