Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Thursday, May 23, 2013

Allah Mengingat Saudara


Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun (Kejadian 8: 1) 

“Tekanan terbesar terhadap seorang yang sedang berada dalam penderitaan (masalah, pencobaan, aniaya dll) adalah pikiran bahwa dia ditinggalkan sendiri oleh teman-teman, sahabat, saudara dan gerejanya. Tetapi 2 Korintus 6: 10 mengatakan: Meski pun  kita tidak memiliki apa pun, tetapi sebenarnya memiliki segala sesuatu. Aku tidak miskin dan tidak dilupakan. Saudara pun tidak miskin, tidak pernah sendirian dan tidak pernah dilupakan.
Sebenarnya, Nuh adalah orang yang paling kesepian dan dilupakan di dunia. Dia hidup sendirian ditengah dua banjir. 600 tahun pertama, dia sebagai orang benar, hidup sendirian ditengah banjir dosa yang melanda seluruh dunia. Kemudian diusia Nuh yang ke 600 tahun, Allah mengirimkan penghukuman, yaitu air bah yang memusnahkan seluruh mahluk hidup di kolong langit. Sekarang, disegala penjuru Nuh dikelilingi oleh kematian dan air. Dari jendela bahtera yang terlihat hanya air, langit dan kesunyian, tanpa kejelasan kapan air akan  surut  dan  kehidupan  normal didaratan dapat dimulai lagi. Tetapi Nuh tidak ditinggalkan dan tidak dilupakan oleh Allah. Allah mengingat Nuh, maka dibuatNya Nuh ada dalam bahtera waktu air bah datang dan kemudian dibuatNya pula air bah menjadi surut, sehingga Nuh sekeluarga bisa keluar dan membangun kehidupan baru diatas daratan.
Mengapa Allah mengingat Nuh? Karena Allah melihat hati Nuh dan didapati-Nya:
1.      Kehidupan Nuh yang benar (Kejadian 6: 9 -> Nuh adalah seorang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah). Ditengah-tengah banjir dosa, Nuh tetap hidup di dalam kebenaran.
2.      Komitmennya untuk taat pada Allah (Kejadian 6: 22 -> Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya). 120 tahun lamanya (lebih lama dari umur orang jaman sekarang), dia melakukan perintah Allah dengan tepat.
Akibatnya: Allah mengingat Nuh dan terjadilah mjizat, harapan terwujud, segala masalah dibereskan.
Tuhan Yesus berkata: “Keadaan diakhir jaman adalah seperti keadaan di jaman Nuh” (Matius 24: 25). Hiduplah dalam teladan Nuh, maka Allah mengingat saudara dan akibatnya dalam kehidupan saudara terjadi mujizat, harapan terwujud, segala masalah dibereskan dan diatas segalanya keselamatan bagi saudara.
Maukah saudara? *JP

No comments:

Post a Comment