Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Thursday, May 16, 2013

JANGAN LARI, TETAPI HADAPI MASALAHMU BERSAMA TUHAN


Kejadian 32 : 22 - 32

Yakub mempunyai masalah dengan Esau, saudaranya. Untuk menghindari kemarahan Esau, Yakub melarikan diri ke rumah Laban, pamannya, di Haran. Dalam pelarian tsb. pada suatu malam Tuhan menampakkan Diri melalui mimpi kepada Yakub dan berjanji, bahwa Dia menyertai, memberkati dan memberikan tanah Kanaan yang saat itu ditinggalkannya kepada Yakub. Selama dua puluh tahun Yakub tinggal bersama Laban di Haran, kehidupannya tidak bisa dikatakan buruk, meskipun dia sempat ditipu berkali-kali oleh pamannya. Dalam waktu 20 tahun di Haran, Yakub yang semua datang hanya membawa sebuah tongkat bertumbuh menjadi keluarga yang besar (dia memiliki 4 isteri dan 12 anak) dan sejumlah besar ternak. Tetapi, Yakub belum sepenuhnya menerima penggenapan janji Tuhan, y.i. dia belum di Kanaan - Tanah Perjanjian Tuhan kepadanya. Kemudian Tuhan memerintahkan kepadanya untuk pulang ke Kanaan (Kejadian 31: 2 sbb "Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: "Pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu, dan Aku akan menyertai engkau.""). 
Taat pada perintah Tuhan, ditambah lagi sikap sang paman dan keluarganya yang makin tidak bersahabat, maka Yakub pulang ke Kanaan. Namun, diperbatasan Kanaan Yakub mendapat hambatan yang nampaknya tidak mungkin dapat diatasinya, yaitu: masalah lama dengan Esau, saudaranya. Waktu mendengar kabar dari utusan Yakub tentang kedatangan Yakub, Esau yang pernah sumbar untuk membunuh Yakub segera berangkat membawa 400 tentara bersenjata. Mendengar kabar tentang Esau tsb. Yakub sangat ketakutan, namun dia banyak akal. Untuk melunakkan hati Esau, dia memberikan banyak ternak. Untuk menyelamatkan keluarganya, dia membagi kafilahnya sedemikian rupa sehingga anak isterinya sedapat-dapatnya bisa dijaga keselamatannya. Tetapi tindakanya itu tidak bisa menyingkirkan ketakutannya. Maka, dia berpaling ke pada Tuhan dalam doa yang sangat serius - bersungguh-sungguh, dalam Alkitab diungkapkan sebagai: Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing .............. sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku" (Kejadian 32: 24 dan 26 b). Dengan kata lain dalam pergumulan doanya Yakub tidak mau berhenti, sampai dia menerima berkat atau jawaban Tuhan. Tuhan memberkati Yakub, tetapi dituliskan pula bahwa "Tuhan memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sejak itu Yakub menjadi pincang." Yakub yang sedang dalam masalah besar menghadapi Esau, sekarang kelihatannya berada dalam masalah yang lebih besar, keadaannya yang pincang menyebabkan dia tidak bisa lari dari Esau. 
Saya renungkan: Setelah Yakub berdoa nampaknya makin menghadapi jalan buntu. Dia sekarang cacat, kaki-nya yang pincang menyebabkan dia makin  tidak berdaya dan dia tidak bisa lari dari Esau. Akibatnya mau tidak mau dalam ketidak berdayaannya itu dia harus menghadapi Esau. Satu-satunya pilihan bagi Yakub adalah percaya pada Tuhan yang telah memberkatinya dan menjanjikan kemenangan padanya dengan mengganti namanya menjadi Israel (ay 28). Dia harus percaya bahwa dalam konfliknya dengan Esau, dia menang bersama Tuhan. Dari pernyataan Yakub di ayat 30 (perhatikan kata-kata ini: "..... nyawaku tertolong"), jelas bahwa Yakub memilih untuk percaya pada Tuhan dan hasilnya diungkapkan oleh Musa sebagai: Yakub melihat "matahari terbit" (ay 31) menggantikan kegelapan malam sebelumnya. Kenyataan berikutnya adalah: Esau datang dan pada saat dia melihat Yakub, Esau memeluk dan mencium Yakub. Masalah Yakub selesai secara ajaib dan jalan ke Kanaan negeri Perjanjian terbuka lebar baginya. 
Dalam menghadapi beratnya masalah dan pergumulan hidup ini, semoga sdr mengambil sikap dan keputusan seperti Yakub, yi.: Berdoa sampai Tuhan menjawab/ memberkati sdr. Sadari kelemahan sdr, jangan lari dari masalahmu, tetapi majulah bersama Tuhan menghadapi masalahmu. Dan sdr akan mengalami kebenaran firman ini: "Sebab jika aku lemah, maka aku kuat......., sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-KU menjadi sempurna" (2 Korintus 12: 9) dan tibalah saatnya saudara menerima penggenapan janji Tuhan pada sdr, yaitu kehidupan yang diberkati sepenuhnya.

No comments:

Post a Comment