Penderitaan sebagai Anugerah
Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena
sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat
dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka
itu adalah kasih karunia pada Allah.(1 Petrus 2:19-20)
Setelah kita menerima
Tuhan dan diselamatkan, kita hidup dalam kasih karunia Allah. Ini bukan berarti
masalah hidup tidak ada, semua aman, tapi justru proses/ujian-ujian masalah
hidup terasa semakin berat. Namun waktu kita mengalami penderitaan kita kuat
dan bisa mengatasi, itu adalah anugerah dan ini berkenan kepada Tuhan.
Tentu
kita paham bahwa pederitaan manusia dan
penyebabnya adalah beragam. Ada penderitaan yg terjadi karena sakit penyakit;
ada karena ditinggal pergi atau dikhianati orang yg dicintainya; ada pederitaan
karena berbagai kesalahan & dosa, termasuk salah dlm mengambil keputusan
dan menentukan langkah kehidupan bahkan ada penderitaan karena berbuat baik dan
benar. Beberapa penyebab penderitaan karena tindak kejahatan: membunuh,
merampok, mencuri, tertangkap korupsi, dll.
Kita
pun tdk luput dari penderitaan (memikul salib) karena keputusan beriman kepada
Yesus. Banyak orang melakukan kebenaran, kebaikan dan pelayanan tapi harus
menanggung banyak penderitaan.
I
Petrus 2:19-20 menyatakan adanya perbedaan penderitaan karena berbuat dosa dan
penderitaan karena berbuat baik. Menderita sebagai pengikut Kristus, adalah
suatu kasih karunia dan mulia. “ Terjemahan WBTC mengatakan, “Kalau
kamu menderita karena berbuat yang baik dan kamu sabar menanggungnya, itulah
yang berkenan bagi Allah. (PB WBTC).
Beberapa contoh masalah
yang kita hadapi yang berkenan kepada Allah:
-
Kita
dibenci orang karena Kristus kita sabar dan tidak membalas, itu berkenan kepada
Allah.
-
Kita
harus berkorban untuk sesuatu yang tidak ada sangkut paut langsung dengan kita,
itu berkenan kepada Allah.
-
Kita
dicaci maki tapi tidak membalas itu berkenan kepada Allah.
Maka
sebagai anak Allah, kita melakukan kebaikan, kebenaran, kasih, pelayanan &
ketaatan kepada Tuhan, tapi pun masih menderita, baiklah kita tetap memandang
kepada Allah dan percaya bahwa kita dikaruniai kekuatan iman dan kesabaran
untuk dapat menanggungnya.
Bila
ada orang yang meremehkan, menghina, menghujat diri kita karena pelayanan,
kasih & kebenaran yang kita lakukan, mungkin secara manusiawi membuat kita
bersedih dan lemah semangat, namun ingatlah kasih karunia Allah, maka niscaya
rasa sakit & sedih di hati itu segera lenyap, karena akan digantikan oleh
Tuhan dengan sukacita & kebahagiaan sorgawi. (Pdt Ir. Suyapto Tandyawasesa, M.Th.)
No comments:
Post a Comment