1 Samuel 14 : 23 -
45
Kita semua pernah As-Bun, alias bicara tanpa berpikir dulu, biasanya
itu terjadi karena kita terlalu dikuasai emosi, bisa saja kita terburu-buru
berjanji, atau sebaliknya terburu-buru marah atau mengutuk. Berbicara seperti
itu selalu menimbulkan akibat yang sangat merugikan. Contohnya adalah Raja
Saul. Saking bersemangatnya mengejar orang Filistin yang kalah dalam
pertempuran, maka untuk mendorong tentaranya terus maju menyerang orang
Filistin, Raja Saul mengucapkan kutuk yang gegabah, yang sama sekali tidak
perlu diucapkannya dan memaksa rakyatnya untuk bersumpah. Perkataan kutuk Saul
yang gegabah itu menyebabkan: (1) Dia
tidak bisa meraih kemenangan besar terhadap orang Filistin, sebab tentaranya
bukan justru makin kuat, tetapi jadi lemah karena lapar dan haus. 1 Samuel 14: ay
28 à Dan seorang dari rakyat berbicara,
katanya: “Ayahmu telah menyuruh rakyat bersumpah dengan bersungguh-sungguh,
katanya: Terkutuklah orang yang memakan sesuatu pada hari ini; sebab itu rakyat
letih lesu.” Akibatnya mereka gagal mencapai kemenangan yang seharusnya bias mereka
raih, seperti yang dikatakan Yonatan sbb “Ayahku telah mencelakakan negeri;
coba lihat, bagaimana terangnya mataku, setelah aku merasai sedikit dari madu
ini. Apalagi, jika sekiranya rakyat pada hari ini boleh makan dengan bebas dari
jarahan musuhnya, yang didapatnya! Tetapi sekarang tidaklah besar kekalahan di
antara orang Filistin” (1 Samuel 14: 29- 30). (2)
Menyebabkan rakyatnya berdosa. Begitu lapar dan hausnya tentara Israel,
sehingga mereka menyembelih ternak jarahan dan dimakan begitu saja dengan
darahnya juga (ay 31- 32). (3) Menjerumuskan dirinya sendiri dalam persoalan
yang sangat sulit. Yonatan yang tidak tahu tentang kutuk ayahnya, telah makan
madu (ay 27). Sekali lagi Saul bicara tanpa berpikir. Bacalah 1 Samuel 14: 38-
39 sbb à Lalu kata Saul: “Datanglah kemari,
kamu segala pemuka raykat; berusahalah mengetahui apa sebab dosa ini terjadi
pada hari ini. Sebab demi Tuhan yang hidup, yang menyelamatkan orang Israel,
sekalipun itu disebabkan oleh Yonatan, anakku, maka ia pasti akan mati.” Saul
tidak tahu bahwa Yonatanlah yang telah melanggar sumpah kutuk yang dibuatnya. Akibatnya
sekarang Saul harus membunuh Yonatan (ay 44), perkataannya yang As-Bun menimpa
dirinya sendiri. Kejadian ini berakhir dengan Saul kalah terhadap tekanan
rakyatnya yang menuntut pembebasan Yonatan (ay 45), dalam hal ini dia ke-hilangan
kewibawaannya sebagai raja dan musuhnya luput dari kekalahan total. Karena itu
hendaklah kita selalu ingat nasihat ini :" Setiap
orang hendaknya .......... lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk
marah" (Yakobus 1 : 19). *JP
No comments:
Post a Comment