Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Friday, October 18, 2013

TUHAN, apa yang KAU pikirkan?

Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! (Mazmur 139:17)

Cucu saya yang mulai belajar menggambar dan menulis menunjukkan gambar yang dibuatnya pada saya. Saya cuma melihat corat-coret yang simpang siur, tetapi pasti ada yang dipikirkannya waktu dia mencoret-coret, jadi saya bertanya: “Nathan itu gambar apa?” Dia menjawab: “Mobil.” Bila pikiran anak kecil yang sederhana saja tidak bisa saya mengerti, apakah mungkin saya memahami pikiran Tuhan? Lihatlah ciptaan Tuhan yang ada disekitar kita, dan “Apakah yang Tuhan pikirkan waktu menciptakannya? Rumah saya rusak, karena kayu-kayu keropos dimakan rayap. Rayap itu sangaat mengganggu dan merugikan saya. Apa yang Tuhan pikirkan waktu DIA menciptakan rayap? Apa yang Tuhan pikirkan waktu DIA menciptakan kecoa, lalat, nyamuk, tikus - mahluk yang menjijikkan, mengganggu manusia dan menyebarkan penyakit itu? Pertanyaan ini bisa dilanjutkan tak habis-habisnya, karena ciptaanNYA yang tak terhitung jenisnya dan karena perbuatanNYA yang tak terbatas. Apa yang Tuhan pikirkan waktu DIA menenun saya dan saudara dalam kandungan ibu kita masing-masing (“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku” – Mazmur 139: 13). Apa yang Tuhan pikirkan waktu DIA menempatkan kita di desa, kota atau Negara kita sekarang? Apa yang Tuhan pikirkan waktu kita menghadapi masalah hidup atau waktu kita hidup senang? Pemazmur berkata: “Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-MU semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya” (Mazmur 139: 16). Berarti semua yang terjadi atas kita sekarang ini sudah dilihatNya dan sudah diketahuiNya dari sejak semua. Jabi, mengapa Dia membiarkan semua yang baik dan buruk ini terjadi? Dalam Mazmur 139: 17, Daud berkata: “Aku tidak bisa memahami pikiranMu, ya Allah.” 
Karena mustahil kita bisa memahami pikiran Allah, maka yang penting sekarang adalah bukan berusaha memahami pikiran Allah, tetapi “bagaimana kita menyikapi Allah dengan segala pemikiranNya.” Kita pernah menyanyikan: “JalanMu tak terselami, oleh setiap hati kami. Tapi satu hal ku percaya, Ada rencana yang indah, …… dst” Seperti Daud, marilah kita dengan iman menyikapi Allah dan berkata: “Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau? Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku” (Mazmur 139: 23- 24). Artinya: Daud memutuskan untuk selalu berada dipihak Tuhan. Karena orang fasik membenci Tuhan, maka Daud pun membenci orang fasik. Selanjutnya Daud berkata: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mazmur 139: 23 – 24). Berarti, menyikapi Tuhan Yang Maha Tahu, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Ada, Yang Maha Kudus, Yang Maha Kasih dst ….., Daud memutuskan untuk bersikap terbuka kepada Tuhan, dia tidak menyembunyikan apa pun terhadap Tuhan, bahkan memohon Tuhan memeriksa kehidupannya, menguji pikirannya agar jalannya tidak serong/ tidak menyimpang dari kebenaran dan mohon pimpinan Tuhan agar bisa hidup di jalan yang kekal.

No comments:

Post a Comment