Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-muridNya pergi bersama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertaiNya berbondong-bondong, Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibnya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihaat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" Sambi menghampiri usungan itu IA menyentuhnya dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya." (Lukas 7: 11 - 15).
Selama kurang lebih tiga setengah tahun pelayanannya sebagai Manusia, Tuhan Yesus menyembuhkan beribu-ribu orang dari penyakit, melepaskan orang dari kuasa/ belenggu/ kerasukan setan, dan membangkitkan tiga orang dari kematian. Tuhan Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus, seorang kepala rumah ibadat, seorang yang terpandang dan dihormati ditengah masyarakat Yahudi. Menjelang kematianNya Dia membangkitkan Lazarus, seorang yang dikasihiNya. Perlu diperhatikan, bahwa Yairus dan saudara-saudara perempuan Lazarus, y.i. Martha dan Maria, memang memohon pertolonganNya. Tetapi di Nain tidak ada orang yang meminta Dia membangkitkan pemuda yang mati itu. Mengapa Tuhan Yesus membangkitkannya? Dia kasihan kepada janda yang ditinggal mati anak tunggalnya itu, dicatat di ayat 13: "Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" Ya, hati Tuhan Yesus dipenuhi/ tergerak oleh belas kasihan waktu Dia melihat janda itu menangis tersedu-sedu, karena kehilangan satu-satunya harapan yang dimilikinya didunia, yaitu anak laki-laki, anak tunggalnya telah mati. Perlu diketahui dalam struktur masyarakat kuno, seorang janda tidak mempunyai harapan untuk hidup layak, kecuali ada saudara laki-laki almarhum suaminya mau menikahinya atau bila ia mempunyai anak laki-laki yang akan bertanggung jawab untuk kelangsungan/ jaminan hidup ibunya. Saya menyimpulkan perbuatan Tuhan Yesus ini sebagai perwujudan atau bukti bahwa "DIA datang untuk menolong orang yang sama sekali tidak memiliki harapan. Dia datang untuk membangkitkan pengharapan orang yang putus asa, Dia datang untuk menghapus air mata orang yang putus asa.
Saya percaya bahwa sekarang ini pun DIA sudah datang dan sedang menghampiri saudara yang putus asa/ tidak punya harapan dan DIA berfirman yaitu Firman yang berkuasa membangkitkan orang mati. Perhatikan orang mati mendengarkan firmanNya lalu bangkit hidup kembali. Bila saudara mendengarkan firmanNya, harapan saudara yang sudah mati pun dibangkitkanNya - dihidupkanNya kembali.
No comments:
Post a Comment