Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Friday, November 15, 2013

Hangus namun masih mentah

"Efraim mencampurkan dirinya di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik" (Hosea 7 : 8)
Roti bundar adalah menu sehari-hari orang Israel purba. Dibuat dari adonan tepung yang dibentuk menjadi bundar lalu di-panggang di atas batu. Supaya matangnya merata, dalam proses pembuatannya roti tsb harus dibolak-balik. Roti bundar yang tidak dibalik menjadi roti yang gosong/ angus di satu sisi sedang di sisi satunya mentah. Tidak bisa dimakan, tidak ada gunanya alias dibuang.
Efraim adalah satu suku yang utama di Israel. Yakub menubuatkan berkat yang istimewa bagi Efraim. Seperti semua orang waktu itu ingin dikenyangkan oleh roti bundar yang dibuatnya, begitulah Tuhan ingin dipuaskan oleh Efraim yang diberkati-Nya. Namun di mata Tuhan, Efraim seperti roti bundar yang dibentuk dari adonan yang baik, tetapi menjadi seperti roti bundar yang tidak dibalik.
Orang yang membuat roti bundar yang tidak dibalik adalah orang yang lalai dan bodoh. Roti bundar yang tidak dibalik menggam-barkan kehidupan yang tidak seimbang, kehidupan yang tidak berguna, kehidupan yang tidak berkenan di mata Tuhan.
Tidak seharusnya Efraim menjadi seperti itu, karena dia diberkati - adonan dari bahan terbaik, tetapi Efraim gagal membentuk dirinya dengan baik. Mengapa?
1. Lalai dan bodoh. Dia bersahabat akrab sekali dengan bangsa-bangsa kafir yang jahat, bersekutu dengan mereka dalam berbagai bidang pemerintahan, kehidupan maupun iman. Begitulah Efraim dengan lalai dan bodoh  mengabaikan berkat Tuhan yang telah diberikan pada mereka. Berkat Tuhan itu menjadi rusak dan  tidak terwujud dalam mereka. Atau dengan kata lain, Efraim gagal mewujudkan berkat Tuhan yang telah mereka terima, untuk menjadi kehidupan yang berguna dan berkenan kepada Tuhan.
2. Kehidupan yang tidak seimbang. Satu sisi gosong/ angus sedang sisi lainnya mentah. Manusia hidup di dua dunia, yaitu dunia jasmani dan dunia rohani. Keseimbangan keduanya haruslah dijaga. Efraim hanya memperhatikan dunia jasmaniahnya saja, karena itu untuk menjaga kelangsungan jasmaninya, mereka bersekutu dengan musuh-musuh jasmani yang mengelilingi-nya dan melupakan Allah-nya (Yahweh). Persekutuan tsb. menyebabkan Efraim meniru gaya hidup dan kepercayaan kafir y.i. penyembahan berhala. Efraim melalaikan dunia rohaninya. Akibatnya Efraim kehilangan identitas dirinya sebagai umat Tuhan yang diberkatiNya.
Bangsa atau orang yang kehilangan identitas dirinya adalah bangsa atau orang yang berada diambang kehancuran.
Jadi perhatikan dengan seimbang kehidupan jasmaniah dan rohani sdr. agar menjadi roti bundar yang baik dan berkenan/ memuaskan hati Tuhan.


No comments:

Post a Comment