"Ketika orang memilih allah baru, maka terjadilah perang di pintu gerbang." (Hakim-Hakim 5: 8)
Bangsa Israel sedang terpuruk. Mereka jatuh ke tangan Yabin, raja Kanaan, yang memerintah dengan tangan besi dan menindas mereka dengan keras (Hakim-hakim 5: 2- 3). Krisis yang sangat berat menimpa mereka, tidak ada jaminan keamanan, kejahatan meraja lela, perampok/ penyamun mengintai di jalan seluruh negeri. Hakim-hakim 5: 6 menuliskan keadaan sbb; "Dalam jaman Samgar bin Anat, dalam jaman Yael, kafilah tidak ada lagi dan orang-orang yang dalam perjalanan terpaksa menempuh jalan yang berbelit-belit. Penduduk pedusunan diam-diam saja di israel, ya mereka diam-diam." Kafilah adalah rombongan pedagang, tidak ada kafilah berarti perdagangan macet; orang harus menempun perjalanan yang berbelit-belit, bahkan mereka memilih untuk diam-diam saja di dusun-dusun, satu-satunya penjelasan adalah karena perjalanan tidak aman, penyamun y.i. orang-orang raja Yabin mengintai dimana-mana. Selanjutnya dalam Hakim-hakim 5: 8 dituliskan bahwa dipintu gerbng terjadi perang. Di Israel purba, pintu gerbang adalah kantor pemerintahan kota, di situ pula para hakim/ tua-tua kota memutuskan perkara - pengadilan. Bila di pintu gerbang terjadi perang, berarti pemerintahan kacau balau dan terjadi ketidak pastian hukum. Mengapa semua krisis dan kekacauan itu terjadi? Karena orang Israel memilih allah baru. Ternyata mereka salah pilih. Salah pilih membawa krisis, keterpurukan dan kekacauan.
Perlu saudara sadari, bahwa hidup ini dipenuhi rangkaian pilihan. Kita memilih apa yang kita kerjakan, memilih apa yang kita makan, memilih pasangan hidup, memilih pemimpin negara, provinsi, kota, kabupaten, kepala desa, ketua rw dan ketua rt - dan banyak lagi yang lainnya. Bila ingin hidup yang sejahtera, pilihlah yang benar. Memilih yang benar mungkin kita kalah suara, tetapi orang yang memilih yang benar akan hidup. Yang terutama, pilihlah Allah yang benar, yaitu Allah Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus. "Memang ada banyak "allah" dan bamuak "tuhan" yang demikian, namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup" (1 Korintus 8: 5 - 6). Jadi satu-satunya pilihan yang benar adalah memilih "Allah Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus. Jangan pernah meninggalkan imanmu (jangan sekali -sekali undur dan atau murtad dari imanmu) dan yang kedua pilihlah pemimpin yang benar. Israel baru bisa mengakhiri krisisnya setelah mereka memilih Debora (Dalam hakim-hakim 5: 7 b dituliskan :"Sampai engkau bangkit, Debora, bangkit sebagai ibu Israel"). Berdoalah agar Tuhan membangkitkan pemimpin yang benar dan pilihlah pemimpin yang benar.
Salah memilih Tuhan. Seharusnya bukan Tuhan yang itu.
ReplyDelete