Oleh Tuhan Yesus Kristus, semua orang
yang percaya kepada-Nya hidup dalam kemerdekaan/ kebebasan, itulah yang
tertulis dalam Galatia 5: 1, berikut ini: “Kristus
telah memerdekakan kita.” Dan Galatia 5: 13 “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.”
Apa arti hidup merdeka atau hidup
dalam kebebasan?
Dulu ada nyanyian anak-anak: “Naik
kereta api tut-tut-tut. Siapa saja boleh ikut. Jakarta – Surabaya, bolehlah
naik dengan percuma, dst.” Apakah nyanyian ini tidak mengajarkan kemerdekaan
adalah boleh berbuat seenaknya sendiri? Misalnya : Naik kereta api tidak perlu
bayar karcis, bukankah kita merdeka? Itulah yang dipraktekkan di Indonesia
sebelum jaman menteri Jonan. Orang naik kereta api tanpa karcis, diselesaikan
dengan cara “saling pengertian antara penumpang dan petugas.” Apa akibatnya?
Kereta Api dulu sangat jelek dan merugi terus. Perjalanan menjadi tidak nyaman,
orang yang memenuhi kewajibannya (beli karcis) terus menerus dirugikan oleh
orang yang berpikir : Aku merdeka, karena itu aku berhak berbuat semauku. Masa
bodoh kalau kamu dirugikan oleh perbuatanku.” Sampai sekarang pendapat merdeka
seperti tsb. diatas masih mengisi pikiran dan mewarnai tindakan orang di
Indonesia. Buktinya: Pemotor melanggar rambu, melawan arus. Perbuatan mereka
jelas-jelas melanggar aturan, mengganggu dan membahayakan pengguna jalan yang
taat aturan. Kalau karena pelanggaran itu terjadi kecelakaan, mereka
marah-marah, menuntut ganti rugi, mengancam bahkan melakukan tindak kekerasan.
Hasilnya : Lalu lintas kacau balau, macet di mana-mana dan jumlah kecelakaan,
korban kecelakaan meningkat. Jalan raya (transportasi) menjadi pembunuh nomor
satu.
Merdeka bukan berarti bebas berbuat “apa
saja yang ku pandang baik” dan “tidak peduli kalau perbuatanku merugikan orang
lain.”
Tuhan Yesus memang memerdekakan kita,
dalam kemerdekaan itu Tuhan memberikan patokan yang kalau ditaati membuat
kehidupan menjadi tertib, tumbuh dan damai sejahtera. Pertama: Dalam 1 Korintus
10: 23-24 dituliskan: “Segala sesuatu
diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. “Segala sesuatu
diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.” Jangan seorang
pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang
mencari keuntungan orang lain.” Ayat
ini pada intinya berkata: Kita diperbolehkan berbuat apa saja, tetapi tidak
semua perbuatan kita itu positif (berguna/ membangun) bagi orang lain.
Kemerdekaan atau kebebasanmu hendaknya dibatasi dengan pedoman : Hanya boleh
melakukan hal-hal yang berguna dan membangun orang lain, bersamaan dengan itu
juga berguna dan membangun diri sendiri. Dengan demikian, kita harus
mempertimbangkan keberatan-keberatan hati nurani orang lain (1 Korintus 10:
29b)
Kedua: “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan
sesuatu yang lain, lakukanlah itu untuk kemuiaan Allah” (1 Korintus 10: 31). Kita
memuliakan Allah bila perbuatan kita sesuai dengan perintahNya/ sesuai dengan
kehendakNya. Dalam kemerdekaan/ kebebasan kita harus mempertimbangkan perintah
dan kehendak Allah yang telah dinyatakanNya dalam Alkitab, khususnya dalam hal
ini adalah 10 hukum (Keluaran 20: 2- 17 “Akulah Tuhan,
Allahmu ……….; Jangan ada padamu alllah lain dihadapanKu. Jangan menyembah berhala;
Jangan menyebut nama Tuhan,
Allahmu dengan sembarangan; Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat; Hormati ayahmu
dan ibumu; jangan membunuh; jangan berzinah; jangan mencuri; jangan mengucapkan
saksi dusta; jangan mengingini milik orang lain.”)
Ketiga: Penuhi tuntutan kasih dalam
perbuatanmu, “Sebab jika engkau menyakiti
hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan (perbuat), maka engkau
tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Baiklah engkau jangan makan, minum
atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu.” Orang Kristen yang mengasihi saudaranya,
walaupun dia bebas berbuat apa saja, makan apa saja, namun dia akan berusaha
menghindarkan segala sesuatu yang dapat mengganggu hati nurani saudaranya atau
yang dapat menjadi batu sandungan bagi saudaranya.
Tuhan memberkati saudara.
No comments:
Post a Comment