Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Sunday, January 12, 2014

Ketulusan Hati Adalah Pengawal Terbaik

"Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau." Mazmur 25: 21

Tulus dan Jujur berkaitan dengan hati, Tulus dan Jujur adalah karakter yang sejenis, menggambarkan hati yang murni, jujur, dapat dipercaya, hati yang utuh, tidak bercabang hati. Apa keuntungannya menjadi orang yang tulus? 
Hati yang tulus justru pertama kali disebutkan dan diakui oleh Abimelekh, raja orang Filistin, seorang penyembah berhala. Tuhan sendiri mengakuinya. Bacalah Kejadian 20: 1 - 8 berikut ini: "Lalu Abraham berangkat dari siti ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing. Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: 'Dia saudaraku,' maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara. Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami." Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah? Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakah: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci." Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: "Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus; maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia. Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu; Ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau." Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh peristiwa itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu." Selanjutnya di ayat 14 dituliskan: "Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham juga dikembalikannya kepadanya." 
Abimelekh adalah penyembah berhala, dia tidak mengetahui kebenaran yang hakiki. Sejauh yang diketahuinya, seorang laki-laki tidak bersalah kalau mengambil seorang perempuan yang masih lajang dan berpolygami. Diluar pengetahuannya, dia telah melakukan kesalahan waktu dia mengambil Sara, yang adalah isteri Abraham. Orang tulus tidak akan pernah melakukan dosa dengan sengaja dan tidak pernah merencanakan dosa. Dalam keadaan seperti itu, Tuhan menampakkan Diri kepadanya dalam mimpi dan memberitahukan kesalahannya serta akibat dari kesalahan tsb. Perkataan Tuhan kepada Abimelekh di ayat 6 mengandung juga janji kepada orang yang tulus, yaitu: Tuhan campur tangan untuk mencegah orang tulus melakukan kesalahan/ dosa. Selanjutnya orang tulus dengan segera memperbaiki kesalahannya. Begitu Abimelekh tahu akan kesalahannya, dia segera memperbaikinya. Dia segera mengembalikan Sara kepada Abraham dan yang menarik adalah dia pun memberikan ganti rugi kepada Abraham, walaupun sebenyarnya kesalahan itu terjadi karena ulah Abraham dan Sara sendiri yang berdusta kepadanya.
Bila saudara ingin terhindar dari berbuat dosa dan hukuman Allah, hiduplah dengan tulis. Pemazmur menuliskan: "Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, ......." (Mazmur 25: 21). Tuhan sendiri mengawal orang tulus dan jujur dan menolong orang itu agar mereka tidak jatuh dalam dosa.

No comments:

Post a Comment