Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Friday, January 24, 2014

Tiap-tiap orang diberkatinya

“Tiap-tiap orang diberkatinya dengan berkat yang diuntukkan kepada mereka masing-masing” – demikianlah yang ditulis dalam Kejadian 49 : 28. Kedua belas anak Yakub tidak ada yang tidak diberkati, tetapi berkatnya satu sama lain tidak sama. Perbedaan itu terjadi, karena 
(1) Karakter masing-masing anak berbeda. Misalnya: Ruben sipembual mendapat berkat yang berbeda dengan berkat Simeon yang kejam, berbeda dengan berkat Yehuda yang bertanggung jawab, berbeda dengan berkat Yusuf yang mengasihi Tuhan dst. 
(2) Berkat adalah kasih karunia, perbedaan berkat/ kasih karunia perlu untuk saling melengkapi atau saling bergantung satu sama lain. Karena itu jangan membandingkan berkatmu dengan berkat yang diterima orang lain. Lebih baik pikirkan bagaimana saya bisa maksimal dengan berkat yang saya terima ini. 
Perlu sdr. percayai, bahwa di dalam Tuhan Yesus kita adalah orang Israel yang sejati (Galatia 6: 16), karena itu tidak seorang pun yang terlewatkan sehingga  tidak diberkati.  Seperti kedua belas anak Yakub semuanya diberkati, begitulah kita, Israel rohani, ini semuanya diberkati.


Siapa yang berjalan, berdiri dan duduk bersamamu?

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh.” (Mazmur 1: 1)

Sudah sering kita membaca nasihat ini, tetapi pernahkah kita dengan serius me-mikirkannya dan menindak lanjutinya dengan benar? Sdr. mungkin merasa bahwa teman-temanmu adalah orang baik-baik semua. Sudah pilih-pilih teman, sehingga dalam geng kita tidak ada orang fasik, orang berdosa atau pencemooh. Dalam hal seperti diatas sdr sudah melakukan yang benar, sebab Tuhan juga sudah berfirman: Pergaulan yang jahat merusak kelakuan yang baik (1 Korintus 15: 33). Yang agaknya luput dari perhatian kita adalah: Dunia hiburan dan dunia kerja seperti apa yang kita sedang geluti? Berapa banyak di-antara kita yang setiap hari berjam-jam (karena malas atau tidak ada pekerjaan) du-duk didepan televisi mendengarkan ocehan orang-orang faik, pencemooh dan orang berdosa yang memang sekarang ini me-nguasai dunia hiburan? Sadarkah kita bahwa mereka membuat norma-norma hidup kudus kita menyimpang menjadi norma-norma kedagingan dan dosa? Sadar-kah kita bahwa mereka membuat kisah perselingkuah dan perceraian menjadi indah dan seolah-olah benar? Sadarkah kita akan pengaruh mereka yang negatif itu terhadap kehidupan perkawinan kita?  Dst bisa sdr analisa dan temukan sendiri. Yang ingin saya ungkapkan di sini adalah: Apa-kah itu tidak sama dengan berjalan menu-rut nasihat orang fasik, berdiri di jalan orang berdosa dan duduk dalam kumpulan pencemooh ? Renungkanlah! Dan semoga sdr bisa dan mau mengambil keputusan yang benar agar sdr berbahagia. 

Tuhan ! Aku pusing, pusing, pusing !

1. Allah berfirman kepada Yakub: “Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu.”  2. Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: “Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu. 3. Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.” 4. Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem. 5. Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar. 6. Lalu sampailah Yakub ke Lus yang di tanah Kanaan – yaitu Betel –, ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia. 7. Didirikannyalah mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah telah menyatakan diri kepadanya di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya. (Kejadian 35 : 1 – 7)

Pernahkah sdr terjerumus dalam situasi yang sangat memusingkan atau membingungkan, karena masalah bertubi-tubi menimpa sdr? Saya ajak kita belajar dari Yakub, mungkin itu bisa menolong sdr.
Yakub sedang terjerumus dalam masalah-masalah yang amat berat. Dalam Kejadian 34 diceritakan bahwa: Anak perempuan Yakub diperkosa orang, kemudian semua anak laki-lakinya membalas dendam. Mereka menyerang kota Sikhem, membunuh semua laki-lakinya dan  menjarah kota tsb. Akibatnya keluarga Yakub sekarang berada dalam ancaman bahaya besar, y.i. kemungkinan orang-orang Kanaan dan Feris bersekutu melawan keluarga Yakub (34: 30).
Mengapa Yakub terjerumus dalam masalah yang begitu berat?
1.      Keputusan yang salah. Yakub pernah bernazar kalau dia bisa pulang ke rumah ayahnya dengan selamat, maka dia akan menjadikan Betel sebagai rumah Allah dan selalu membayar persepuluhannya (“Lalu bernazarlah Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-MU.” Kej 28: 20- 22). Yakub sudah pulang ke Kanaan dengan selamat, dan kaya. Tetapi ternyata dia menunda menepati nazarnya tsb, dia tidak ke rumah ayahnya dan yang lebih salah adalah dia tidak  ke Betel dan menjadikan-nya rumah Allah. Dan yang keputusan yang paling salah adalah Yakub membiarkan di dalam rumahnya ada berhala, pada hal dia bernazar bahwa TUHAN (YHWH) akan menjadi Allahnya, berarti tidak ada allah lain di rumahnya. Berapa lama Yakub menunda-nunda menepati nazarnya ? Waktu Yakub pulang dari rumah Laban ke Kanaan, umur Dina sekitar empat tahun. Di Kejadian 34 diceritakan tentang Dina diperkosa di Sikhem, berarti Dina sudah gadis atau paling sedikit seorang remaja putri y.i. kurang lebih berumur 14 tahun. Jadi Yakub menunda-nunda menepati nazarnya kurang lebih sepuluh tahun. Tentang akibat yang akan diterima oleh orang yang memutuskan menunda menepati nazarnya ditulis dalam Pengkhotbah 5: 3 - 5 sbb: "Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya. Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?"
2.      Tempat yang salah. Keputusan yang salah menempatkan Yakub di tempat yang salah. Pernahkah sdr menyadari bahwa semua kecelakaan lalu lintas terjadi karena orang yang terlibat dalam kecelakaan itu berada ditempat yang salah? Di Sikhem Yakub mendirikan mezbah (“Dalam perjalanannya dari Padan-Aram sampailah Yakub dengan selamat ke Sikhem, di tanah Kanaan, lalu ia berkemah di sebelah timur kota itu. Ia mendirikan mezbah di situ dan dinamainya itu: “Allah Israel ialah Allah.” 33: 18. 20). Itu kan tidak salah? Ya, malahan sangat baik, kalau dia sudah ke Betel. Tetapi dia mendirikan mezbah di Sikhem untuk menghindari Betel, itulah salahnya. Bila diterapkan dalam situasi sekarang: Saya tidak beribadat bersama-sama di gereja, apa salahnya toh saya sudah/ selalu mendengarkan khotbah lewat T.V.? Tidak ada salahnya, bila mendengarkan khotbah di T.V. bukan untuk menghindari ibadah bersama (“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakah oleh beberapa orang, ……. Ibrani 10: 25).
Bagaimana Yakub keluar dari masalahnya?
Tuhan mengingatkan Yakub untuk membayar Nazarnya, y.i.
1.      Pergi ke Betel, tinggal di situ dan mendirikan mezbah bagi Allah (35: 1).
2.      Menjadikan Yahweh sebagai Allahnya, tidak ada allah yang lain di rumahnya. Untuk bisa ke Betel, Yakub harus membuang semua berhala yang ada di rumahnya (35: 2). Yakub sendiri memang tidak menyembah berhala, tetapi isi rumahnya masih menyembah berhala (bahkan Rahel, isterinya, telah mencuri patung dewa milik Laban, ayahnya, dan menyimpannya. Untuk apa Rahel mencuri dan menyimpan patung dewa itu, bila dia tidak mempercayai patung dewa itu?). Prinsip ibadah adalah: “Keselamatan bagi kamu dan seisi rumahmu” (lihat Lukas 19:9; Kisah Rasul 16: 31).
Hasilnya:
Kelepasan yang ajaib: Tuhan mengambil alih kesesakan atau ancaman bahaya terhadap Yakub sekeluarga, dituliskan sebagai berikut: “Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar” (Kejadian 35: 5). Itu adalah kelepasan yang ajaib = Mujizat.
Dan bila sdr belajar dengan baik dari Yakub, sdr tidak pusing lagi, tapi berkata: “Tuhan ! Engkau Baik; Baik; Baik !”


Sunday, January 12, 2014

Ketulusan Hati Adalah Pengawal Terbaik

"Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau." Mazmur 25: 21

Tulus dan Jujur berkaitan dengan hati, Tulus dan Jujur adalah karakter yang sejenis, menggambarkan hati yang murni, jujur, dapat dipercaya, hati yang utuh, tidak bercabang hati. Apa keuntungannya menjadi orang yang tulus? 
Hati yang tulus justru pertama kali disebutkan dan diakui oleh Abimelekh, raja orang Filistin, seorang penyembah berhala. Tuhan sendiri mengakuinya. Bacalah Kejadian 20: 1 - 8 berikut ini: "Lalu Abraham berangkat dari siti ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing. Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: 'Dia saudaraku,' maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara. Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami." Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah? Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakah: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci." Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: "Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus; maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia. Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu; Ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau." Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh peristiwa itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu." Selanjutnya di ayat 14 dituliskan: "Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham juga dikembalikannya kepadanya." 
Abimelekh adalah penyembah berhala, dia tidak mengetahui kebenaran yang hakiki. Sejauh yang diketahuinya, seorang laki-laki tidak bersalah kalau mengambil seorang perempuan yang masih lajang dan berpolygami. Diluar pengetahuannya, dia telah melakukan kesalahan waktu dia mengambil Sara, yang adalah isteri Abraham. Orang tulus tidak akan pernah melakukan dosa dengan sengaja dan tidak pernah merencanakan dosa. Dalam keadaan seperti itu, Tuhan menampakkan Diri kepadanya dalam mimpi dan memberitahukan kesalahannya serta akibat dari kesalahan tsb. Perkataan Tuhan kepada Abimelekh di ayat 6 mengandung juga janji kepada orang yang tulus, yaitu: Tuhan campur tangan untuk mencegah orang tulus melakukan kesalahan/ dosa. Selanjutnya orang tulus dengan segera memperbaiki kesalahannya. Begitu Abimelekh tahu akan kesalahannya, dia segera memperbaikinya. Dia segera mengembalikan Sara kepada Abraham dan yang menarik adalah dia pun memberikan ganti rugi kepada Abraham, walaupun sebenyarnya kesalahan itu terjadi karena ulah Abraham dan Sara sendiri yang berdusta kepadanya.
Bila saudara ingin terhindar dari berbuat dosa dan hukuman Allah, hiduplah dengan tulis. Pemazmur menuliskan: "Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, ......." (Mazmur 25: 21). Tuhan sendiri mengawal orang tulus dan jujur dan menolong orang itu agar mereka tidak jatuh dalam dosa.

Saturday, January 11, 2014

Kehormatan, Kekayaan dan Kehidupan

"Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan." (Amsal Salomo 22 : 4)

Kehormatan, kekayaan dan kehidupan! Siapa yang tidak menginginkannya? Berbagai cara telah ditempuh orang untuk memiliki ketiganya. Namun banyak orang tidak dapat memilikinya, alias hidup sengsara, miskin dan tidak terhormat. Ada sebagian orang yang dengan kerja keras dan keberuntungan bisa memiliki kehormatan dan kekayaan dunia, namun kehidupan dalam arti yang sebenarnya tidak mereka dapatkan. Mereka adalah orang kaya dan terhormat di masyarakat, tetapi kehidupan pribadinya tidak bahagia. Ada seorang pernah berujar demikian: "Dulu waktu masih muda boleh makan apa saja dan kuat melakukan apa saja, tetapi tidak punya uang. Sekarang sudah tua - punya uang, tetapi tidak boleh makan apa saja dan tidak punya kekuatan untuk melakukan banyak hal yang saya suka.
Bila kita berpaling kepada Firman Tuhan, maka kita bisa menemukan bahwa melalui raja Salomo, Tuhan berfirman: 
(1) Kehormatan, kekayaan dan kehidupan adalah ganjaran atau pemberian Tuhan.
(2) Tuhan memberikan ketiga hal tsb kepada orang yang rendah hati dan takut akan Tuhan.
Rendah hati hanya dimiliki oleh orang yang datang (= percaya) kepada Tuhan Yesus dan ditindak lanjutinya dengan belajar dari Tuhan Yesus. Dalam Matius 11: 28 - 29 tertulis: "Marilah kepada-Ku (=datanglah kepada-Ku) semua yang letih lesu dan berbeban berat, ................. dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati ....."
Takut akan Tuhan berarti hidup membenci kejahatan, kesombongan, kecongkakan dan mulut yang penuh tipu muslihat (Amsal Salomo 8: 13) dan hidup suci (Mazmur 19: 10). 
Kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah pilihan atau keputusan hidup.
George Beverly Shea adalah seorang penyanyi dengan suara bariton yang mengagumkan. Diusia 23 tahun dia memutuskan untuk "Memilih Yesus dan bukan dunia." Yang dituangkannya dalam nyanyiannya: I'd rather have Jesus than silver or gold. I'd rather be His than have richer untold; I'd rather have Jesus than anything this world afford today. Than to be a king of a vast domain, and beheld in sin dread sway. I'd rahter have Jesus than anything, this world afford today." Sejak itu dia menjalani karir sebagai penyanyi untuk Tuhan. Diusia 47 tahun selama 60 hari berturut-turut dia menyanyikan "How Great Thou Art" di Madion Square Garden dalam KKR Billy Graham. Sampai sekarang (hampir 60 tahun kemudian) nyanyian itu tetap populer, bahkan ada gereja-gereja yang setiap kebaktian pasti menyanyikannya. Nyanyian itu dinyanyikan oleh semua orang Kristen (dengan kata lain bisa diestimasikan sejak tahun 1956 sudah dinyanyikan oleh lebih dari duasetengah miliar orang). Sepanjang hidupnya dia mendapat beberapa penghargaan Grammy, Dove dan Billboard. Di usia 102 tahun dia masih meraih penghargaan Billboard. Penjualan albumnya melampaui penjualan album Michael Jackson. Di usia 103 tahun dia masih menyanyi dengan indah. Dia meninggal tahun 2013 y.l. diusia 104 tahun. Perhatikan sejarah orang ini. Keputusannya yang tepat diusia 23 tahun, membawanya kepada kehormatan, kekayaan dan kehidupan.
Semua orang bisa mengambil keputusan yang tepat, karena sudah diberitahu apa keputusan yang tepat itu (rendah hati dan takut akan TUHAN). Yang diperlukan hanyalah "hati yang mau."
Bagaimana dengan saudara?

Friday, January 3, 2014

Hidup Tanpa Yesus, Seperti Donat

Bila dia hidup di jaman sekarang, agaknya kata-kata yang tepat untuknya adalah: Cantik, menarik, sensual dan tidak pernah puas. Hanya wanita seperti itulah yang bisa menarik enam orang laki-laki lalu jatuh ke dalam pelukannya, namun tidak seorang pun yang bisa memuaskan dahaganya akan cinta kasih. Dia mencari dan terus menerus mencari, namun seperti kata seorang aktris yang kawin cerai berkali-kali: “Sebenarnya saya sudah kapok dengan laki-laki, tetapi toh setiap kali saya menemukan laki-laki dan dia jatuh ke dalam pe-lukannya dan ternyata dia tidak berbeda dengan laki-laki sebelumnya.” Seperti donat, dalam dirinya ada kekosongan atau ketidak puasan yang tidak dapat diisi oleh apa pun
Perempuan itulah yang ditunggu Yesus di tepi sumur Yakub. Kepada perempuan itu Tuhan Yesus berkata: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi” (Yohanesanes 4: 13) dan “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu” (Yohanes 4: 17 – 18). Dengan perkataan itu Tuhan Yesus menyadarkan perempuan itu, bahwa: “Seperti air dari sumur Yakub hanya sementara waktu memuaskan dahaganya, begitulah semua laki-laki hanya sementara waktu saja bisa memuaskan dahaganya akan cinta kasih.”
Tuhan  Yesus  berkata: “Barangsiapa  minum  air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 4 : 14). Artinya: Bila engkau menerima Aku, engkau menerima kepuasan terus menerus/ yang abadi.
Perempuan itu bertanya: “Di mana orang harus menyembah Allah? Di Yerusalem atau di Gunung Gerizim (tempat orang Samaria menyembah)” (Yohanes 4: 20). Bila pertanyaan itu dilontarkan oleh orang jaman sekarang, kurang lebih berbunyi: “Mana yang benar, Katolik, Protestan, Pantekosta atau Karismatik atau .......?” Pertanyaan seperti itu adalah upaya orang untuk mengalihkan pokok persoalan dari keselamatan dalam Kristus menjadi perdebatan antar aliran gereja.
Jawab Tuhan Yesus dalam Yohanes 4: 21- 24 berarti: Bukan tempat dan cara menyembah yang me-muaskan engkau, tetapi datanglah kepadaKu maka kepuasan menjadi milikmu, karena engkau akan  mengerti bahwa Allah adalah Roh (berarti Allah ada dimana-mana) dan engkau menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.
Kesimpulan:
1. Manusia adalah mahluk rohani. Karena itu  semua hal jasmani/ materi yang ada di dunia ini y.i.: Laki-laki, Perempuan, Harta, Pangkat atau kedudukan, Karir, narkoba, miras, dll hanya sesaat saja bisa memuaskan dahaga roh dan jiwa kita, hanya Tuhan Yesus bisa memuaskan dahaga roh dan jiwa kita.
2. Karena itu hanya orang yang menerima Tuhan Yesus, terus menerus dipuaskan oleh persekutuan rohnya dengan Roh ( Allah itu Roh – Yohanes 4: 24) y.i. pada waktu dia menyembah Allah dalam roh dan kebenaran. *JOHN


Wednesday, January 1, 2014

Yesus Kristus, El Gibor

Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat (El Gibor) yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap. (Ulangan 10: 17).
Orang Israel menyebut YAHWEH (TUHAN) sebagai El Gibor. Yesaya menuliskan nubuatan tentang Mesias (Yesus Kristus) , sebagai Allah yang perkasa = El Gibor (Yesaya 9: 5). El Gibor berarti Allah Yang Besar, Kuat dan Dahsyat. Berarti DIA (Yesus Kristus) lebih besar, lebih kuat dan lebih dahsyat dari semua dosa, masalah dan kesukaran kita. 
Di Sinai dan Palestina ada gunung-gunung batu yang kelihatannya begitu kuat, tak tergoyahkan. Di jaman dulu, penduduk setempat menjadikannya benteng yang kokoh, kbu perlindungan yang hampir mustahil bisa ditembus musuh, menjadi perlindungan bagi siapa pun (tidak pandang bulu) yang ada di dalamnya. Seperti itulah gambaran El Gibor menjadi perlindungan bagi umatNya. Saya teringat hymn: Rock of Ages, cleft for me. Let me hide myself in Thee, dst. Dalam Ulangan pasal 10 ini dituliskan dengan detail bagaimana Yesus Kristus, El Gibor kita menjadi tempat perlindungan bagi orang yang ada di dalamNya, yaitu: Dia adalah Penolong, Perlindungan dan Pembela bagi semua orang yang lemah - "Yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasihNya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian (Ulangan 10: 18). Di jaman dulu, anak yatim, janda dan orang asing adalah orang-orang yang lemah, nyaris tanpa perlindungan apa pun. Kekuatan serta kedahsyatanNya terbukti dalam kehidupan orang-orang yang hidup takut akan DIA dan beribadah kepadaNya saja dan memberikan puji-pujian hanya kepada DIA - "Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepadaNya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi namaNya haruslah engkau bersumpah. Dialah pokok puji-pujianMu" (Ulangan 10:20-21). Iman seperti itu menyebabkan kekuatan serta kedahsyatanNya terbukti, dituliskan sebagai: Dia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat seperti yang kau lihat sendiri (Ulangan 10: 21). Dan berkatNya yang berlimpah menyebkan kita mengalami pelipat gandaan sebagaimana yang dituliskan sebagai: "Dengan tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesiar, tetapi sekarang ini TUHAN, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit" (Ulangan 10: 22). Kita mengawali kehidupan kita didalam Dia dengan sedikit saja yang kita miliki dalam hidup ini, tetapi DIA akan melipatgandakannya untuk kemuliaan namaNya.