Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Sunday, July 6, 2014

Sunat Kristus

(9) "Sebab dalam DIA-lah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, 
(10) dan kamu telah dipenuhi di dalam DIA, DIA-lah kepada semua pemerintah dan penguasa. 
(11) Dalam DIA kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa.
(12) Karena dengan DIA kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam DIA kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang membangkitkan DIA dari orang mati"
(Kolose 2: 9 - 12)

Selama 24 tahun di tanah Kanaan, Tuhan memberkati Abraham. Tetapi Abraham merasa berkat Tuhan itu kurang berarti, bahkan nyaris sia-sia, sebab dia tidak memiliki anak. Itu sebabnya Abraham berkata kepada Tuhan: “Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.” – (Kejadian 15: 2 – 3). Tuhan menjawab: “Aku akan memberikan kepadamu keturunan yang sangat banyak.” – (Kejadian 15: 5). Kita semua tahu bahwa pada akhirnya Tuhan menggenapi janjiNya kepada Abraham. Tetapi sebelum Tuhan mengaruniakan Ishak, ada satu tindakan penting yang harus dilakukan Abraham. Dalam Kejadian 17 dituliskan: “Karena perintah Tuhan, Abraham yang sudah berusia 99 tahun disunat (Kejadian 17: 24).” Dan setahun kemudian Ishak lahir. Dengan kata lain ± 3 bulan setelah Abraham disunat, maka Sara mengandung. Padahal waktu itu Abraham sudah mati pucuk dan Sarah pun sudah lama menopause.
Kesimpulannya: Setelah Abraham disunat  barulah dia sepenuhnya menerima berkat Allah.
Dalam Perjanjian Baru, sunat bukan satu syarat untuk keselamatan. Syarat keselamatan adalah iman kepada Tuhan Yesus. Tetapi ada sunat rohani atau sunat Kristus yang wajib dilakukan oleh orang percaya sebagai bukti imannya (Kolose 2: 11). Setelah sunat rohani itu dilakukan, barulah orang percaya menerima atau hidup dalam kepenuhan Kristus (Kolose 2: 10), y.i : Menerima kasih karunia demi kasih karunia (Yohanes 1: 16). Terus menerus diberkati.
Sunat rohani atau sunat Kristus adalah menanggalkan tubuh yang berdosa = “menanggalkan kedagingan” = “menyalibkan kedagingan” (lihat Galatia 5: 24). Seorang yang disalib, tangan dan kakinya dipaku, akibatnya orang itu sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, walaupun masih hidup sama saja dengan sudah mati. Orang yang menyalibkan kedagingannya tidak lagi bisa melakukan perbuatan daging.
Orang melakukan sunat Kristus pada waktu dia dibaptis (Kolose 2: 12), bila baptisan itu dilakukan sebagai bukti dari pertobatan dan imannya pada Tuhan Yesus Kristus. Sayangnya ada banyak sekali orang yang dibaptis karena alasan lain = dibaptis tanpa pertobatan, tanpa iman. Bagi yang disebut terakhir, mereka dibaptis namun tetap hidup dalam tubuh dosa/ kedagingan.
Menanggalkan tubuh dosa berarti mematikan segala sesuatu yang duniawi y.i. percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat,  keserakahan, marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor dan dusta (Kolose 3: 5, 8 dan 9).
Orang Kristen yang tetap hidup dalam kedagingan adalah orang Kristen yang tidak diberkati. Mereka adalah “Orang Kristen yang bermusuhan dengan Allah (Roma 8: 7-8), orang Kristen yang berada dibawah murka Allah (Kol 3:5), orang Kristen yang tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (Gal 5: 19- 21).”

Mulai hari ini tanggalkanlah kedagingan, hiduplah dalam kasih karunia Allah.

No comments:

Post a Comment