"Ketika ia memberkati mereka; tiap-tiap orang diberkatinya dengan berkat yang diuntukkan kepada mereka masing-masing" (Kejadian 49: 28 b)
Tuhan sudah berjanji, bahwa: Di dalam Tuhan Yesus semua orang
berdosa atau bahkan yang terkutuk sekali pun menerima berkat Abraham (Galatia
3: 14). Semua orang menerima berkat yang sama y.i. menjadi anak-anak Allah,
tetapi dalam praktek hidup sehari-hari – (dalam hal rohani maupun jasmani) –
kehidupan atau berkat yang kita terima memang berbeda-beda. Mengapa?
Pertama: Karakter setiap orang berbeda. Sebaiknya kita
belajar dari ke 12 anak Yakub. Mereka adalah keturunan langsung atau pewaris
langsung berkat Abraham. Sesuai yang tertulis dalam Kejadian 49, menjelang kematian Yakub, mereka menerima berkat yang
sama y.i. berkat Abraham, namun berbeda-beda, y.i. khas untuk masing-masing anak. Perbedaan itu dijelaskan dalam Kejadian 49: 28 b sebagai: "Tiap-tiap orang diberkatinya dengan berkat yang diuntukkan kepada mereka masing-masing." Yakub selalu mengawali berkat yang
diberikannya kepada masing-masing anak dengan menyebut karakter y.i. kelebihan
maupun kekurangan anak tsb. dan kemudian diikuti dengan berkat yang khas untuk
anak tsb. karena karakter mereka yang berbeda. Anak yang berkarakter baik
menerima berkat yang lebih daripada anak yang berkarakter buruk.
Kedua: Berkat yang diberikan itu berupa benih. Bagi
keturunan Yakub, berkat yang diberikan pada mereka itu baru terwujud atau baru
memberikan buahnya kurang lebih 400 tahun kemudian, y.i. pada waktu Yosua
memimpin mereka merebut tanah Kanaan.
Ketiga: Karena berkat itu berupa benih, maka berkat itu
harus diusahakan dengan sungguh-sungguh baru mendatangkan hasilnya/ buahnya.
Efraim menerima berkat yang melebihi berkat Manasye. Tetapi
dikemudian hari, Efraim mengeluh kepada Yosua bahwa berkat yang mereka terima
terlalu kecil. Yosua menasihati mereka: “Berkatmu banyak, tetapi kamu enggan
mewujudkan berkat itu, karena itu kamu kekurangan” (Yosua 17: 16 – 18). Karena
beberapa kesaksian yang kita dengar, maka banyak diantara kita beranggapan
bahwa berkat Tuhan itu datang atas kita sebagai lotere. Kadang-kadang berkat
serupa itu bisa terjadi, tetapi hampir semua orang yang diberkati adalah orang
yang dengan sungguh-sungguh mengusahakan benih yang dikaruniakan Tuhan
kepadanya.
Benih berkat apa yang kita miliki yang kita bisa
mengusahakannya dengan sungguhsungguh ? Secara ringkas Rasul Paulus
mengajarkan:
·
1 Korintus 7: 17, yang berarti:
“Mulailah membangun kehidupanmu sebagai anak Allah dengan apa yang ada padamu.”
Mengalirlah mengikuti pimpinan Tuhan, bila Tuhan membuka jalan untuk perubahan
ikuti saja dengan segenap hati. Dan:
·
“Lakukan yang terbaik dengan apa yang
ada padamu sekarang, maka engkau akan melihat berkat Tuhan atas hidupmu”
(Kolose 4: 22 – 24). Sdr harus mencamkan baik-baik, berkat tidak datang dari
majikan. Majikan hanyalah alat ditangan Tuhan untuk menyalurkan berkat Tuhan
kepada saudara. Dari Tuhan-lah berkat itu datang.
No comments:
Post a Comment