(9) "Sebab dalam DIA-lah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,
(10) dan kamu telah dipenuhi di dalam DIA, DIA-lah kepada semua pemerintah dan penguasa.
(11) Dalam DIA kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa.
(12) Karena dengan DIA kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam DIA kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang membangkitkan DIA dari orang mati"
(Kolose 2: 9 - 12)
Selama
24 tahun di tanah Kanaan, Tuhan memberkati Abraham. Tetapi Abraham merasa
berkat Tuhan itu kurang berarti, bahkan nyaris sia-sia, sebab dia tidak
memiliki anak. Itu sebabnya Abraham berkata kepada Tuhan: “Engkau tidak
memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli
warisku.” – (Kejadian 15: 2 – 3). Tuhan menjawab: “Aku akan memberikan kepadamu
keturunan yang sangat banyak.” – (Kejadian 15: 5). Kita semua tahu bahwa pada
akhirnya Tuhan menggenapi janjiNya kepada Abraham. Tetapi sebelum Tuhan
mengaruniakan Ishak, ada satu tindakan penting yang harus dilakukan Abraham.
Dalam Kejadian 17 dituliskan: “Karena perintah Tuhan, Abraham yang sudah berusia 99
tahun disunat (Kejadian 17: 24).” Dan setahun kemudian Ishak lahir. Dengan kata lain
±
3 bulan setelah Abraham disunat, maka Sara mengandung. Padahal waktu itu
Abraham sudah mati pucuk dan Sarah pun sudah lama menopause.
Kesimpulannya:
Setelah Abraham disunat barulah dia
sepenuhnya menerima berkat Allah.
Dalam
Perjanjian Baru, sunat bukan satu syarat untuk keselamatan. Syarat keselamatan
adalah iman kepada Tuhan Yesus. Tetapi ada sunat rohani atau sunat Kristus yang
wajib dilakukan oleh orang percaya sebagai bukti imannya (Kolose 2: 11). Setelah
sunat rohani itu dilakukan, barulah orang percaya menerima atau hidup dalam
kepenuhan Kristus (Kolose 2: 10), y.i : Menerima kasih karunia demi kasih karunia
(Yohanes 1: 16). Terus menerus diberkati.
Sunat
rohani atau sunat Kristus adalah menanggalkan tubuh yang berdosa =
“menanggalkan kedagingan” = “menyalibkan kedagingan” (lihat Galatia 5: 24). Seorang
yang disalib, tangan dan kakinya dipaku, akibatnya orang itu sama sekali tidak
bisa berbuat apa-apa, walaupun masih hidup sama saja dengan sudah mati. Orang
yang menyalibkan kedagingannya tidak lagi bisa melakukan perbuatan daging.
Orang
melakukan sunat Kristus pada waktu dia dibaptis (Kolose 2: 12), bila baptisan itu
dilakukan sebagai bukti dari pertobatan dan imannya pada Tuhan Yesus Kristus.
Sayangnya ada banyak sekali orang yang dibaptis karena alasan lain = dibaptis
tanpa pertobatan, tanpa iman. Bagi yang disebut terakhir, mereka dibaptis namun
tetap hidup dalam tubuh dosa/ kedagingan.
Menanggalkan
tubuh dosa berarti mematikan segala sesuatu yang duniawi y.i. percabulan,
kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat,
keserakahan, marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor dan dusta
(Kolose 3: 5, 8 dan 9).
Orang
Kristen yang tetap hidup dalam kedagingan adalah orang Kristen yang tidak
diberkati. Mereka adalah “Orang Kristen yang bermusuhan dengan Allah (Roma 8:
7-8), orang Kristen yang berada dibawah murka Allah (Kol 3:5), orang Kristen
yang tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (Gal 5: 19- 21).”
Mulai hari ini tanggalkanlah
kedagingan, hiduplah dalam kasih karunia Allah.