"Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahan terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat." (Roma 12: 8 - 10)
Ada cukup
banyak orang Kristen yang berpendapat bahwa Kasih menggantikan Taurat. Itu
sebabnya banyak orang Kristen mengabaikan Hukum Taurat atau bahkan sama sekali
tidak mengetahui isi Hukum Taurat. Mereka secara tidak sadar mengabaikan atau
salah mengartikan firman Tuhan Yesus dalam Matius 5: 17 – 19 yang berbunyi sbb: "Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, atau mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukkan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga". Melalui surat
kepada orang Kristen di Roma ini, Rasul Paulus meluruskan pengertikan kita
tentang “Kasih adalah kegenapan hukum Taurat”. Artinya kasih yang sejati – bukan
kasih yang pura-pura (Roma 12: 9) menyebabkan orang melakukan hukum Taurat.
Dengan kata lain, Kasih menjadi motor atau penggerak orang Kristen melakukan
hukum Taurat.
Penjelasannya
sangat masuk akal, sbb: Tuhan memberikan Sepuluh (10) Hukum y.i. Hukum Taurat
(Keluaran 20: 1- 17). Hukum-hukum ini dibagi menjadi 2 kelompok y.i. Hukum 1 –
4 mengatur hubungan kita dengan Tuhan,
Allah kita, lalu Hukum 6 – 10 mengatur hubungan kita dengan sesama manusia.
Bila dipraktekkan tanpa kasih, maka hukum-hukum ini menjadi beban yang berat,
karena harus diberikan penafsiran dan penafsiran itulah yang dipraktekkan oleh
orang. Tetapi, bila kasih menjadi penggerak melaksanakannya maka ke sepuluh
hukum ini menjadi berbeda makna dan semangatnya.
Hukum 1 sd 4 A Hubungan kita
dengan Tuhan (Yesus) adalah hubungan kasih seperti orang yang sedang
bertunangan (2 Korintus 11: 2 - "Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus"). Orang yang mengasihi dengan benar pasti hanya
punya seorang tunangan, tidak menyimpan foto mantan kekasihnya didompet, dia
tidak akan mencari kesempatan untuk mengintip foto mantan kekasihnya, menyebut
nama tunangannya saja hatinya akan berdebar dan karena itu dia menyediakan
waktu tertentu untuk menjumpai tunangannya. Seperti inilah yang Tuhan inginkan
dalam praktek hukum 1 sd 4. Tahukah apa yang tertulis dalam 1 Korintus 16: 22 (Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata) ?
Hukum
5 sd 10 A Kasih menyebabkan
mustahil bagi kita untuk tidak menghormat (kurang ajar) kepada or-tu; Kasih
menyebabkan mustahil bagi kita berbuat jahat terhadap sesama manusia (berzinah,
membunuh, mencuri, berdusta dan menginginkan yang dimiliki orang lain. Yang
perlu dipikirkan lebih lanjut adalah hukum ke 10. Hukum ini melarang kita
mengingini. Kata mengingini berarti belum dilakukan, baru menjadi “niat”.
Berarti orang yang mengasihi tidak akan berniat jahat kepada orang lain
khususnya menginginkan milik orang lain. Kasih menyebabkan kita bersyukur atas
kelebihan milik orang lain dan mempedulikan bertanggung jawab/ mempedulikan
milik orang lain (Ulangan 22: 1 – 4).
Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
ReplyDeleteUlangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "
Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha
Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "
Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha "
Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.
Terkadang pula ada sisipan kalimat Barukh seperti ini setelah diucapkannya Shema
" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
Semoga bermanfaat.
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱