Pengumuman

Salam sejahtera,

Jemaat yang diberkati Tuhan,

Melalui blog ini, kita dapat tetap mempelajari Firman Tuhan, dimanapun dan setiap waktu dengan mengakses melalui komputer atau handphone. Mari kita jangan lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang baik.
Tuhan memberkati kita semua.

Kata MUTIARA minggu ini : Bahagia adalah sebuah pilihan

Tim penggembalaan

Wednesday, February 5, 2014

Tergelincir di jalan yang lurus

Siapa yang bijaksana biarlah ia memahami semuanya ini. Siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ. (Hosea 14 : 10)
Adapun Allah, jalan-Nya sempurna ....... (Mazmur 18: 31 a)
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan ....." (Yohanes 14: 6)

Kehidupan ini adalah perjalanan, itu sebabnya ada ungkapan : "Perjalanan hidup." Perjalanan memerlukan jalan. Jalan yang bagus memudahkan perjalanan, sebaliknya jalan yang rusak sangat mengganggu. Orang suka jalan yang rata, itu membuat perjalanan lebih nyaman dan seringkali lebih cepat sampai ketujuan, misalnya jalan tol.

Bagi perjalanan hidup, jalan yang sempurna adalah jalan Tuhan - jalan Tuhan adalah jalan yang lurus, meski pun tidak rata. Jalan ini hanya bisa ditempuh oleh orang benar dan membawanya kepada "hidup" yang sejati. Pemberontak = orang yang melawan, menentang, justru jatuh tergelincir di situ. Contohnya adalah perjalanan keluaran orang Israel. Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, ........ Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke laut Teberau (Keluaran 13: 17a dan ay 18).
Bagi Firaun, orang degil dan fasik itu, orang Israel yang berjalan mengikuti pimpinan Tuhan itu tersesat dan terkurung di padang gurun. Tuhan menyatakan pikiran Firaun waktu itu: "Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka" (Keluaran 14: 3). Bagi Firaun adalah satu hal yang tidak masuk diakal bahwa orang Israel justru menuju laut Teberau, mau menyeberang pakai apa? Jalan Tuhan memang tidak bisa dipahami oleh pemberontak dan karena itu pemberontak tergelincir di jalan Tuhan ("Sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus; dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ." Hosea 14: 10). Firaun adalah pemberontak, dia tahu Tuhan, tetapi dia melawan Tuhan. Diluar perhitungannya: Orang Israel mengikuti jalan Tuhan berjalan kaki menyeberangi laut Teberau di tanah yang kering.. Tetapi perhatikan: Dijalan yang sama itu (jalan keselamatan bagi orang Israel) Firaun dan pasukannya yang mengendarai kereta perang justru tenggelam. Ditulis dalam Keluaran 14: 28- 29 sbb - "Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka." “Pemberontak tergelincir di jalan Tuhan.”
Bila sdr selama ini mengikuti / taat pada pimpinan Tuhan dan ternyata sdr sekarang menghadapi jalan buntu dan bahaya karena ketaatan sdr. Jangan takut, sebab situasi itu adalah saatnya Tuhan menyatakan bahwa jalanNya adalah yang terbaik, sebagaimana tertulis dalam Mazmur 18: 31 sbb; "Adapun Allah, jalan-Nya sempurna.
Melewati padang gurun dan laut teberau ini, ada dua kebaikan yang dialami oleh orang Israel dan dua itu juga dialami oleh semua orang yang taat pada pimpinan Tuhan, yaitu: (1) Jalan memang lurus namun seringkali tidak rata. Itu menggambarkan kehidupan yang sulit justru menjadi kenyataan kuasa Tuhan menolong kita dan (2) Seperti bangsa Israel tidak pernah lagi bisa menyeberangi laut Teberau untuk kembali ke Mesir, begitulah kehidupan kita yang dipimpin Tuhan tidak akan pernah lagi bisa kembali kepada kehidupan yang lama. Saya teringat nyanyian ini: “JalanMu tak terselami oleh setiap hati kami, tapi satu hal ku percaya ada rencana yang indah. PenyertaanMu sempurna, rancanganMu p'nuh damai, aman dan sejahtera walau ditengah badai, dst….. (John)

1 comment: