"Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya" (Bilangan 30: 2)
(Pembacaan Alkitab: Bilangan 30: 2 – 13)
Tuhan tidak pernah memerintahkan umatNya untuk bernazar, tetapi dipihak lain Tuhan juga tidak melarang umatNya bernazar. Namun, Tuhan mengatur atau memberikan ketentuan-ketentuan tentang Nazar.
Jadi haruslah dipahami bahwa : Nazar
adalah janji seseorang dengan sukarela ke pada Tuhan untuk menyerahkan sesuatu/
menguduskan sesuatu miliknya (kehidupannya atau hartanya) untuk Tuhan.
Nazar bukan kewajiban, tetapi sekali diucapkan Nazar menjadi hutang yang mengikat orang yang harus segera dilunasi/ dibayarkan kepada Tuhan (Ulangan 23: 21).
Yang
tidak boleh di nazarkan: Semua hal yang telah ditentukan menjadi milik Tuhan,
misalnya: Persepuluhan, persembahan sulung, anak sulung dan hal-hal yang najis/
dosa (Imamat 27).
Mengapa
orang bernazar:
1. Alasan yang benar: Diucapkan oleh orang yang
beriman kepada Tuhan, misalnya : Yakub (Kejadian 28: 10- 22), Yefta
(Hakim-hakim 11: 29- 30) dan Hanna (1 Samuel 1: 9- 12).
a.
Nazar diucapkan oleh orang yang
benar-benar terdesak (kepepet) dan tidak ada kemungkinan mendapat pertolongan
= satu-satunya pertolongan dari Tuhan. D.h.i. Nazar untuk menyatakan
kesungguhan hatinya dalam doa dan pengharapannya kepada Tuhan (Yakub, Yefta
dan Hanna benar-benar berada dalam keadaan kepepet/ terdesak).
b.
Nazar diucapkan untuk menguatkan iman
terhadap janji Tuhan, misalnya Yakub, kepadanya Tuhan menjanjikan berkat Abraham. Sebagai tanggapan imannya atas janji Tuhan tsb. Yakub bernazar sbb: "Lalu bernazarlah Yakub: Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepadaMu" (Kejadian 28: 20- 22). Catatan: Yakub bernazar
mempersembahkan persepuluhannya. Di jaman Yakub, Tuhan belum menyatakan
persepuluhan adalah milik Tuhan.Karena itu
Nazar Yakub tentang persepuluhannya itu benar bahkan dengan demikian
melalui nazarnya Yakub justru menetapkan dengan sukarela bahwa sepersepuluh
dari pendapatannya adalah milik Tuhan.
c.
Untuk mengucap syukur atas segala
kebaikan Tuhan. Contohnya: Daud setelah menjadi raja bernazar untuk tidak
berhenti berusaha mendirikan bait Allah, maka seumur hidupnya dia sekuat tenaga
mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk mendirikan bait Allah (tanah,
material dan gambarnya, mengorganisasi sistim pelayanan di Bait Allah sampai
tuntas) – Mazmur 132: 2- 5; 1 Tawarikh 29: 2 – 5.
2.
Yang salah: Diucapkan oleh orang
fasik, misalnya:
a.
Nazar yang diucapkan untuk maksud yang
salah, seperti Nazar Absalom yang didalamnya tersembu-nyi maksud jahat, y.i.
memberontak terhadap ayah-nya, hasilnya adalah justru kebinasaan Absalom
sendiri – 2 Samuel 15: 8.
b.
Nazar yang diucapkan untuk memancing
berkat Tuhan. Misalnya: Segala sesuatunya sudah berja-lan baik, tetapi agar
usahanya makin maju orang bernazar – kalau Tuhan membuat usaha saya ini makin
maju maka saya akan menyerahkan ......... Nazar seperti ini salah, sebab dasar
nazar ini ada-lah keserakahan, mau mancing-mancing Tuhan.
Nazar
yang belum dibayar/ ditepati adalah hutang kepada Tuhan (Bilangan 30: 6).
Bernazar tapi mengingkarinya =
1. Kebodohan dalam Pengkhotbah 5: 3 dituliskan sbb "Kalau engkau bernazar kepada Allah janganlah menunda-nunda menepatinya, karena iIa tidak senang kepada orang-orang bodoh." dan
2. Menjerumuskan diri sendiri ke dalam jerat - "Suatu jerat bagi manusia ialah kalau ia tanpa berpikir mengatakan "Kudus," dan baru menimbang-nimbang sesudah bernazar"(Amsal 20: 25; Ulangan 23:
21 – 23).
Karena itu:
Berpikirlah baik-baik sebelum bernazar dan kalau sdr sudah bernazar
segeralah membayarnya. *John